Rabu, 18 Juni 2025 / 22 Zulhijjah 1446 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Surat baru: Sebuah Surat yang Sangat Bermanfaat dari Yang Terhormat yang Berisi Tiga Puluh Wasiat Akhlak. Klik di sini untuk membaca. Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 4. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Sebuah ucapan dari Yang Mulia tentang mereka yang saat ini tidak menghargainya dan mengejek seruannya kepada Mahdi. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading
Surat
 

Terjemahan surat:

Mansur Hasyimi Khorasani menulis kepada salah satu penolongnya yang merupakan penduduk Khorasan:

Bismillahirrahmanirrahim

Amma ba’du, perumpamaan aku di tengah-tengah penduduk Khorasan adalah seperti halnya Muslim bin Aqil di tengah-tengah penduduk Irak; maka lihatlah bagaimana kalian memperlakukanku; karena demi Allah, Imam Mahdi akan bangkit untuk hal yang sama seperti yang diperjuangkan oleh Husain, dan siapa pun yang menolong Imam Mahdi adalah seperti orang yang menolong Husain, dan siapa yang menepati janjinya kepadanya, sungguh dia adalah orang yang berhasil. Wassalam.

Penjelasan surat:

Abu al-Faraj al-Asfahani (wafat 356 H) berkata dalam kitab Maqatil al-Talibiyyin: Al-Mada’ini meriwayatkan dari Harun bin Isa, dari Yunus bin Abi Ishaq yang berkata: «لمّا بلغ أهل الكوفة نزول الحسين عليه السّلام مكّة وأنّه لم يبايع ليزيد، وفد إليه وفد منهم عليهم أبو عبد اللّه الجدليّ، وكتب إليه شبث بن ربعيّ وسليمان بن صرد والمسيّب بن نجية ووجوه أهل الكوفة يدعونه إلى بيعته وخلع يزيد، فقال لهم الحسين: ”أَبْعَثُ مَعَكُمْ أَخِي وَابْنَ عَمِّي، فَإِذَا أَخَذَ لِي بَيْعَتِي وَأَتَانِي عَنْهُمْ بِمِثْلِ مَا كَتَبُوا بِهِ إِلَيَّ، قَدِمْتُ عَلَيْهِمْ“، ودعا مسلم بن عقيل، فقال له: ”اشْخَصْ إِلَى الْكُوفَةِ، فَإِنْ رَأَيْتَ مِنْهُمُ اجْتِمَاعًا عَلَى مَا كَتَبُوا، وَرَأَيْتَهُ أَمْرًا تَرَى الْخُرُوجَ مَعَهُ، فَاكْتُبْ إِلَيَّ بِرَأْيِكَ“، فقدم مسلم الكوفة، وأتته الشيعة، فأخذ بيعتهم للحسين»[1]; “Ketika penduduk Kufah mendengar bahwa Husain AS telah pergi ke Mekkah dan tidak membaiat Yazid, sekelompok utusan dari mereka pergi menemuinya, dipimpin oleh Abu Abdullah al-Jadali, dan Shabath bin Raba‘i, Sulaiman bin Surad, Musayyib bin Najiyyah, dan tokoh-tokoh Kufah lainnya menulis surat kepada Husain dan mengajaknya untuk dibaiat serta menurunkan Yazid dari kekuasaan. Maka Husain berkata kepada mereka: ‘Aku akan mengutus saudara dan sepupuku kepada kalian. Jika dia berhasil mengambil baiat untukku dan menyampaikan kepadaku seperti apa (yang penduduk Kufah) tuliskan, aku akan datang kepada kalian.’ Kemudian dia memanggil Muslim bin Aqil dan berkata kepadanya: ‘Pergilah ke Kufah. Maka jika kamu melihat mereka semua setuju atas apa yang mereka tuliskan dan kamu menilai layak untuk bangkit bersama mereka, tuliskanlah pendapatmu kepadaku.’ Maka Muslim datang ke Kufah, dan kelompok Syiah datang kepadanya, maka dia mengambil baiat mereka untuk Husain.” Kemudian disebutkan bahwa pada akhirnya mereka mengkhianatinya dan menyerahkannya kepada Ubaidillah bin Ziyad, dengan sedemikian rupa sehingga ketika dia, semoga Allah merahmatinya, yakin bahwa ajalnya telah dekat, dia tidak menemukan seorang pun yang bisa diberi wasiat, sehingga terpaksa dia harus berwasiat kepada salah satu musuhnya yang juga masih kerabatnya, dan berkata kepadanya: «ابْعَثْ إِلَى الْحُسَيْنِ مَنْ يَرُدُّهُ»[2]; “Kirimlah seseorang kepada Husain untuk memintanya kembali.” Maka maksud dari Mansur, semoga Allah melindunginya, dengan perumpamaan ini adalah sebagaimana Muslim bin Aqil datang ke Irak untuk mempersiapkan jalan bagi pemerintahan Husain, beliau telah datang ke Khorasan untuk mempersiapkan jalan bagi pemerintahan Imam Mahdi, dan sebagaimana Muslim bin Aqil mengambil baiat dari penduduk Irak untuk Husain, beliau juga mengambil baiat dari penduduk Khorasan untuk Imam Mahdi, dan sebagaimana pengkhianatan penduduk Irak kepada Muslim bin Aqil menghalangi Husain untuk mencapai pemerintahan, demikian pul;a pengkhianatan penduduk Khorasan akan menghalangi Imam Mahdi untuk mencapai pemerintahan, dan oleh karena itu, manusia harus belajar dari sejarah agar kejadian serupa tidak terulang kembali, dan hal ini berdasarkan firman Allah Ta‘ala: ﴿لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ[3]; “Sungguh, dalam kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang ber”, dan firman-Nya: ﴿قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ[4]; “Katakanlah: ‘Berjalanlah di muka bumi, lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu.’”

↑[1] . Maqatil al-Talibiyyin oleh Abu al-Faraj al-Asfahani, hal. 63
↑[2] . ibid, hal. 67
↑[3] . Yusuf/ 111
↑[4] . Ar-Rum/ 42
Untuk membaca surat dalam bahasa aslinya, klik di sini.
Bagikan
Bagikan konten ini dengan teman-teman Anda untuk membantu menyebarkan pengetahuan; memberi tahu orang lain tentang pengetahuan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih.
Email
Telegram
Facebook
Twitter
Anda juga bisa membaca konten ini dalam bahasa berikut ini:
Jika Anda fasih dalam bahasa lain, terjemahkan konten ini ke bahasa tersebut dan kirimkan terjemahan Anda kepada kami untuk diterbitkan di situs web. [Formulir Terjemahan]