Terjemahan surat:
Bismillahirrahmanirrahim
Ya Allah, Tuhanku dan Tuhan para leluhurku; dan Tuhan langit yang ditinggikan tanpa tiang yang terlihat; dan Tuhan matahari yang bersinar, bulan yang bercahaya, dan bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya; dan Tuhan tanah-tanah luas yang ditumpuk satu di atas yang lain dan ditopang dengan pasak-pasak; dan Tuhan samudra yang dalam dan luas, dengan apa yang bergerak di atasnya dan berenang di dalamnya; dan Tuhan lautan yang agung dengan ombak yang menggelegar, pulau-pulau yang indah, pantai-pantai berpasir, dan sungai-sungai yang mengalir ke dalamnya; dan Tuhan gunung-gunung tinggi dengan puncak bersalju, lereng yang curam, lembah-lembah gelap, jurang-jurang berbahaya, dan batu-batu besar yang melekat di pinggirannya; dan Tuhan hutan-hutan lebat dengan pepohonan rapat, kedalaman yang gelap, dan makhluk-makhluk yang bergerak di dalamnya; dan Tuhan padang pasir yang luas dengan hamparan kering, tanah yang tererosi, semak-semak yang tertiup angin[1], dan badai pasir yang menyapu daratan; dan Tuhan awan hujan dan awan tanpa hujan, yang datang dari cakrawala yang jauh dan menaungi Bumi; dan Tuhan musim semi, kelahiran alam dan musim panas, kedewasaan alam, dan musim gugur, masa tua alam, dan musim dingin, kematian alam; dan Tuhan dari apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi!
Aku menyembah-Mu, sebagaimana para Nabi menyembah-Mu; aku memuji-Mu, sebagaimana para Malaikat memuji-Mu. Aku mengagungkan-Mu, membesarkan-Mu, dan bersyukur kepada-Mu sebanyak jumlah bintang di langit, dan siapa yang tahu jumlah bintang di langit selain Engkau?! Dan sebanyak jumlah daun-daun di pepohonan, dan siapa yang tahu jumlah daun-daun di pepohonan selain Engkau?! Dan sebanyak butiran pasir di padang pasir, dan siapa yang tahu jumlah butiran pasir di padang pasir selain Engkau?! Dan sebanyak tetesan hujan, dan siapa yang tahu jumlah tetesan hujan selain Engkau?! Dan sebanyak pancaran sinar matahari, dan siapa yang tahu jumlahnya selain Engkau?! Dan sebanyak helaan napas orang-orang yang hidup—dan siapa yang tahu jumlah napas mereka selain Engkau?! Dan sebanyak kedipan mata, dan siapa yang tahu jumlah kedipan mata selain Engkau?! Bahkan, semua hal tersebut terhitung, namun aku tetap mengagungkan-Mu, membesarkan-Mu, dan bersyukur kepada-Mu tanpa terhitung dan tanpa akhir, mencerminkan limpahan nikmat-Mu yang tak terhingga, sebagaimana layaknya keindahan dan keagungan-Mu; san aku menegaskan keesaan-Mu dan tidak menyekutukan-Mu dengan apa pun; aku bersaksi bahwa Muhammad—semoga shalawat-Mu tercurah kepadanya dan keluarganya—adalah hamba-Mu dan penutup para Nabi-Mu, yang Engkau utus dengan petunjuk dan agama yang benar untuk memenangkan atas segala agama, meski orang-orang musyrik membencinya; dan bahwa dua belas orang dari Ahlulbait-nya adalah khalifah-Mu dan khalifah Nabi-Mu, yang Engkau berkahi dan pilih melebihi seluruh makhluk, menunjuk mereka sebagai pemimpin bagi umat manusia agar mereka mengenal-Mu dan menyembah-Mu. Dan kepada-Mu aku akan kembali.
Bimbinglahlah aku kepada apa yang Engkau ridai, palingkan aku dari apa yang tidak Engkau ridai, dan jangan biarkan aku bersandar pada diriku sendiri, agar aku tidak berpaling dari apa yang Engkau ridai dan justru menuju pada apa yang tidak Engkau ridai, karena saat itu aku akan termasuk orang-orang yang merugi. Wahai Tuhan! Putuskanlah perkara antara aku dan orang-orang yang tidak mengenal-Mu yang mencari keunggulan dan menyebarkan kerusakan di Bumi, dan tolonglah aku melawan mereka; karena Engkau adalah Hakim Yang Paling Adil dan Penolong Terbaik. Aku beralih kepada-Mu, berserah diri kepada-Mu, dan menyembah-Mu, memurnikan agamaku hanya untuk-Mu; dan aku menjauh dari penyembahan kepada thagut dan memutuskan diri dari musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh para kekasih-Mu, agar Engkau menyucikan aku, mendekatkanku kepada-Mu, memberkahiku, mengampuni dosa-dosa yang telah aku lakukan di masa lalu dan mungkin akan aku lakukan di masa depan, menyelamatkan aku dari api neraka, dan memasukkan aku ke dalam Surga, pada hari ketika hati dan mata dibolak-balik; karena Engkau memberi rahmat kepada siapa yang Engkau kehendaki dan menghukum siapa yang Engkau kehendaki; dan sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Adapun setelah itu…
Wahai saudara-saudaraku Muslimin dan Muslimat! Ketahuilah bahwa dunia ini telah mendekati akhirnya, waktu penghabisan telah tiba, dan fajar janji-janji telah terbit. Kini, kami dan kalian hidup di zaman di mana ujian dan kekacauan terjadi dimana-mana, kezaliman dan kerusakan telah merajalela, dan shubhat[2] semakin meningkat. Shubhat disebut “shubhat” karena ia membawa manusia kepada “ishtibah”[3] dan membuat kebenaran dan kebatilan menjadi “mushtabih”[4]. Tidak diragukan lagi, jika kebenaran itu tampak jelas, maka ia tidak akan tersembunyi dari siapa pun, dan jika kebatilan itu tampak nyata, maka ia akan terlihat oleh semua orang. Namun, kebenaran kini tersembunyi di balik awan kebatilan, dan kebatilan menyamar dengan topeng kebenaran, dan di sinilah letak kesulitan dalam membedakannya.
Setan tahu bahwa jika dia secara terang-terangan mengajak kalian kepada kebatilan dan memerintahkan kalian kepada kesesatan, kalian tidak akan menjawab seruannya dan tidak akan mematuhi perintahnya. Oleh karena itu, di satu sisi, dia mengajak kalian kepada kebenaran dan memerintahkan kalian kepada petunjuk, dan di sisi lain, dia menjadikan kebatilan tampak adil bagi kalian sehingga kalian melihatnya sebagai kebenaran, dan membuat kesesatan menarik bagi kalian sehingga kalian menganggapnya sebagai petunjuk! Saat inilah kalian menjawab seruannya dan mematuhi perintahnya, sehingga terjatuh ke dalam kebatilan dengan harapan mendapatkan kebenaran, dan terjerumus ke dalam kesesatan dengan nama petunjuk; dan zaman kita hari ini penuh dengan shubhat—shubhat yang telah menipu para pemuda kalian dan membingungkan orang tua kalian; shubhat yang telah menyulitkan hidup kalian dan menghilangkan keberkahan dari meja kalian; shubhat yang telah melemahkan akal kalian dan mengeraskan hati kalian; shubhat yang telah membutakan mata kalian sehingga kalian tidak bisa melihat, menulikan telinga kalian sehingga kalian tidak bisa mendengar, dan membungkam mulut kalian sehingga kalian tidak bisa berbicara!
Berapa banyak kebatilan di zaman kita yang dianggap sebagai kebenaran, dan berapa banyak kebenaran di zaman kita yang dianggap sebagai kebatilan! Berapa banyak kesesatan di zaman kita yang dianggap sebagai petunjuk, dan berapa banyak petunjuk di zaman kita yang dianggap sebagai kesesatan! Berapa banyak kebohongan di zaman kita yang dianggap sebagai kejujuran, dan berapa banyak kejujuran di zaman kita yang dianggap sebagai kebohongan! Berapa banyak yang salah di zaman kita dianggap sebagai yang benar, dan berapa banyak yang benar di zaman kita dianggap sebagai yang salah! Berapa banyak kejahatan di zaman kita yang dianggap sebagai kebaikan, dan berapa banyak kebaikan di zaman kita yang dianggap sebagai kejahatan! Padahal ketidakmampuan mengetahui kebenaran dari kebatilan, petunjuk dari kesesatan, kejujuran dari kebohongan, benar dari yang salah, atau kebaikan dari kejahatan bukanlah perkara sepele; justru, hal itu membawa hukuman besar dan akibat yang mengerikan, dan dapat menjerumuskan pada bencana yang menghancurkan dan kesengsaraan yang abadi!
Lihatlah apa yang akan menimpa kalian jika kalian tidak tahu siapa kawan dan siapa lawan, mana serigala dan mana domba, mana pisau dan mana kapas, atau mana racun dan mana obat?! Kebenaran dan kebatilan ibarat kawan dan lawan, petunjuk dan kesesatan ibarat domba dan serigala, kejujuran dan kebohongan ibarat kapas dan pisau, yang benar dan yang salah ibarat obat dan racun; jika kalian tidak dapat membedakan satu dari yang lain, pasti kalian termasuk orang-orang yang binasa! Di sinilah ketidaktahuan manusia menjadi musuh terbesarnya, dan kelalaiannya menjadi bencana atas hidupnya! Tidak ada musuh yang lebih besar bagi manusia daripada ketidaktahuannya sendiri, dan tidak ada yang lebih membahayakan dirinya selain kelalaiannya! Oleh karena itu, lebih berhati-hatilah terhadap ketidaktahuan kalian daripada musuh, lebih takutlah pada kelalaian kalian daripada serigala, lebih berjaga-jagalah terhadap ketidaksadaranmu daripada pisau, dan lebih berhati-hatilah terhadap kecerobohanmu lebih daripada racun; karena musuh, serigala, pisau, dan racun adalah hal-hal fisik yang merusak tubuh kalian, sedangkan ketidaktahuan, kelalaian, ketidaksadaran, dan kecerobohan adalah kekuatan spiritual yang menghancurkan jiwa kalian!
Maka, wahai kalian yang tenggelam dalam hidup kalian, yang telah terbiasa dengan keterbenaman kalian, yang telah mengakar dalam kebiasaan kalian, yang telah mengeras dalam akar kalian, dan yang tidak bisa membedakan satu perkara dari perkara lain! Wahai saudara-saudaraki yang sedang tertidur! Sadarilah diri kalian, bangunlah, dan bangkitlah! Demi Allah, tidak ada jalan lain bagi kalian kecuali “pemahaman”, dan urusan kalian tidak akan membaik kecuali dengan “ilmu.” Saat ini, pemahaman sedang memanggil kalian seperti malaikat, dan ilmu sedang menyeru kalian seperti seorang nabi, berseru di pasar-pasar kalian dan berteriak dari atap-atap rumah kalian: “Wahai orang-orang yang lalai! Malam kelalaian telah berlalu, dan fajar ilmu telah menyingsing. Kini bangunlah dan bergegaslah datang kepadaku, dan jangan biarkan sesuatu pun menghalangi kalian dariku; karena aku lebih penting bagi kalian daripada makanan harian kalian, dan lebih bermanfaat bagi kalian daripada penghasilan dan keluarga kalian. Akulah satu-satunya yang akan tetap bersamamu dan tidak akan meninggalkanmu di dunia dan di Akhirat. Harta kalian akan binasa, pasangan kalian akan wafat, dan anak-anak kalian akan berpisah. Akan tetapi aku tidak binasa, tidak mati, dan tidak akan pernah meninggalkan kalian; bahkan, aku melindungi kalian sebagaimana aku melindungi diriku sendiri, dan aku akan membawa kalian bersamaku menuju keabadian. Jika aku bersama kalian, tidak ada yang bisa mencelakaimu, dan jika aku tidak bersama kalian, tidak ada yang bisa memberi manfaat pada kalian. Maka, apa yang menghalangi kalian dariku, dan apa yang bisa mencukupi kalian kecuali aku?!” Begitulah pemahaman mengundang kalian kepadanya, dan ilmu menyeru kalian kepadanya. Oleh karena itu, jawablah undangan pemahaman itu, dan dengarkanlah seruan ilmu. Bangkitlah untuk mengetahui kebenaran dari kebatilan, dan berjuanglah untuk mempelajari mana yang benar dari mana yang salah; dan apa yang menghalangi kalian dari itu?! Padahal mengetahui kebenaran dari kebatilan adalah fondasi dari kemanusiaan kalian, dan mempelajari yang benar dari yang salah adalah sumber kepribadian kalian. Bagaimana mungkin seseorang yang meremehkan pemahaman menyebut dirinya manusia?! Dan mengapa orang yang jauh dari ilmu tidak menyebut dirinya kuda?! Ilmu bagi manusia adalah tiang kehormatannya, dan pemahamannya adalah sumber kemuliaannya. Yang aku maksud dengan pemahaman bukanlah matematika, geometri, atau sejenisnya, dan yang aku maksud dengan ilmu bukanlah fiqih, kaidah-kaidah, logika, atau filsafat! Semua itu hanyalah keutamaan-keutamaan yang kini telah menjadi ujian, dan kemanusiaanmu tidak dibangun di atasnya! Yang aku maksud dengan ilmu adalah mengetahui kebenaran dari kebatilan, dan yang aku maksud dengan pemahaman adalah membedakan antara petunjuk dan kesesatan. Berapa banyak ahli fiqih dan filsuf yang masuk Neraka, dan berapa banyak dokter dan insinyur yang tidak mencapai keselamatan; karena mereka tidak tahu kebenaran dari kebatilan, serta tidak membedakan antara petunjuk dan kesesatan!
Waspadalah, wahai para pelajar di universitas dan sekolah-sekolah agama! Aku melihat kalian tenggelam dalam pelajaran dan diskusi kalian, namun kalian tidak memiliki ilmu tentang kebenaran dan kebatilan! Hari ini, pelajaran dan diskusi itu adalah ujian bagi kalian!
Waspadalah, wahai para mujtahid dan para pengikut taqlid! Aku melihat kalian tenggelam dalam ijtihad dan taqlid kalian, namun kalian tidak memiliki ilmu tentang kebenaran dan kebatilan! Hari ini, ijtihad dan taqlid itu adalah ujian bagi kalian!
Waspadalah, wahai para penceramah dan penghuni mimbar! Aku melihat kalian tenggelam dalam ceramah dan mimbar kalian, namun kalian tidak memiliki ilmu tentang kebenaran dan kebatilan! Hari ini, ceramah dan mimbar itu adalah ujian bagi kalian!
Waspadalah, wahai para pekerja dan pencari nafkah! Aku melihat kalian tenggelam dalam pekerjaan dan penghasilan kalian, namun kalian tidak memiliki ilmu tentang kebenaran dan kebatilan! Hari ini, pekerjaan dan penghasilan itu adalah ujian bagi kalian!
Waspadalah, wahai seluruh manusia! Ke mana pun aku memandang, aku melihat kalian tenggelam dalam hidup kalian dan tersembunyi di dalam rumah-rumah kalian! Kalian telah disibukkan dengan diri kalian sendiri, dan kalian tidak memiliki ilmu tentang kebenaran dan kebatilan! Kalian telah kecanduan rutinitas monoton dan terjebak dalam lumpur keterikatan! Kalian tidak lagi peduli untuk mengetahui kebenaran dan kebatilan, dan tidak bertanya lagi tentang membedakan yang benar dari yang salah! Kebenaran dan kebatilan telah menjadi sama bagi kalian, dan kalian tidak melihat perbedaan antara yang benar dan yang salah! Kalian telah melepaskan diri dari perkara-perkara ini, dan pikiran kalian telah teralihkan dari hal-hal ini! Urusan luar telah melalaikan kalian dari urusan batin, dan pengejaran terhadap harta dan kedudukan telah memalingkan kalian dari pencarian ilmu dan hikmah. Kalian berkata: “Masalah-masalah hidup menghalangi kami untuk memahami, dan penderitaan dunia menghalangi kami dari ilmu!” Padahal justru ketiadaan pemahamanlah yang melahirkan masalah-masalah kalian, dan kurangnya ilmu yang menimbulkan penderitaan kalian! Tidak ada masalah kecuali berasal dari ketidaktahuan kalian, dan tidak ada penderitaan kecuali akibat dari kelalaian kalian!
Pemahaman menolong pemiliknya, dan ilmu menyelamatkan sahabatnya. Keduanya bagi kalian ibarat air bagi yang kehausan, makanan bagi yang kelaparan, penunjuk jalan bagi yang tersesat, dan sahabat bagi yang kesepian. Keduanya adalah pendukung kalian dan tongkat yang kalian genggam. Keduanya adalah obat bagi penyakit kalian dan balsem bagi luka kalian. Keduanya adalah kunci bagi pintu kalian yang tertutup dan gerbang menuju kebahagiaan kalian. Keduanya adalah modal saat kalian membutuhkan dan penolong kalian saat kalian dalam kemiskinan. Keduanya adalah pemimpin yang tidak menyesatkan dan penguasa yang tidak menindas. Keduanya adalah rumah yang tidak runtuh dan tanah yang selalu hijau. Keduanya adalah harta yang tidak bisa dicuri dan pekerja yang tidak pernah lelah. Keduanya adalah pasangan yang tidak berpisah dan anak-anak yang tidak durhaka. Keduanya adalah sahabat yang tidak berkhianat dan teman yang tidak meninggalkan. Oleh karena itu, kembalilah kepada keduanya, dan jangan biarkan apa pun menjauhkan kalian dari keduanya. Ketahuilah kejujuran dari kebohongan, dan yang benar dari yang salah; karena tidak tahu adalah pencuri agama dan dunia kalian, dan tidak membedakan adalah sumber penyesalan kalian.
Aku katakan kepada kalian kebenaran: ketidaktahuan di zaman ini adalah dosa yang tak terampuni dan kesalahan yang tak bisa diperbaiki. Di zaman ini, jika kalian tidak mengetahui kebenaran, kalian akan tertipu, dan jika kalian tidak bisa membedakan petunjuk, kalian akan tersesat; setan dari golongan jin akan menjual kebatilan kepada kalian sebagai kebenaran, dan setan dari kalangan manusia akan menyuapi kalian dengan kesesatan atas nama petunjuk. Selalu ada orang-orang yang mengambil kesempatan yang memanfaatkan ketidaktahuan kalian dan mengeksploitasi kelalaian kalian, menggunakan kalian untuk meraih kekuasaan dan kekayaan serta melahap harta dan diri kalian. Namun, jika kalian sadar, mereka tidak akan menguasai kalian, dan jika kalian tanggap, mereka tidak akan menang atasmu. Bukankah benar bahwa pencuri datang di malam yang gelap, dan ikan tertangkap dalam air yang berlumpur?! Waspadalah, dan jangan terus-menerus dalam ketidaktahuan dan kelalaian setelah ini! Bergegaslah untuk mengetahui kebenaran dari kebatilan, dan berusahalah membedakan antara petunjuk dan kesesatan sebelum waktu meninggalkanmu...
Tidak adakah seorang bijak di antara kalian yang memahami kebijaksanaanku, atau seorang wanita yang memperhatikan nasihatku?! Di mana orang-orang cerdas kalian untuk memahami kata-kataku, dan siapa yang waspada di antara kalian yang akan menjawab panggilanku?! Kebaikan bagi mereka yang mencari ilmu, karena mereka akan berhasil, dan celakalah bagi mereka yang tetap dalam ketidaktahuan, karena mereka akan menghadapi penderitaan...