Rabu, 18 Juni 2025 / 22 Zulhijjah 1446 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Surat baru: Sebuah Surat yang Sangat Bermanfaat dari Yang Terhormat yang Berisi Tiga Puluh Wasiat Akhlak. Klik di sini untuk membaca. Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 4. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Sebuah ucapan dari Yang Mulia tentang mereka yang saat ini tidak menghargainya dan mengejek seruannya kepada Mahdi. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading
Surat
 

Terjemahan surat:

Bismillahirrahmanirrahim

Dari hamba Allah, Mansur Hasyimi Khorasani, kepada kelompok yang menolongnya; dan selanjutnya..

Wahai para penolongku! Aku mengingatkan kalian kepada Allah yang telah membimbing kalian di puncak penyimpangan, memimpin kalian di tengah kebingungan, memberikan kalian kehormatan di tengah kehinaan, menganugerahkan ilmu kepada kalian di saat kalian dikelilingi oleh kebodohan, dan menunjukkan kalian kepada jalan yang lurusnya tak akan menjadi bengkok dan kelancarannya tak akan menjadi kasar, sementara orang-orang di sekitar kalian terbakar dan masuk ke dalam kegelapan secara berbondong-bondong. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan bersyukurlah kepada-Nya dengan tangan, hati, dan lisan kalian, semoga Dia menjadikan kalian orang-orang yang saleh dan memilih para syahid dari kalian.

Wahai para penolongku! Lihatlah nasib orang-orang terdahulu dan ambillah pelajaran dari akhir hidup mereka; mereka yang melupakan hari-hari Allah dan mengingkari nikmat-nikmat-Nya, sehingga pedang kesengsaraan menebas leher-leher mereka, dan panah kehancuran menancap di dada-dada mereka, lalu mereka binasa seolah-olah mereka tak pernah ada di dunia! Kini kalian tinggal di negeri mereka dan membangun rumah-rumah di atas reruntuhan mereka, maka janganlah menempuh jalan mereka, dan jangan pula mengikuti tradisi mereka, jika tidak, apa yang menimpa mereka akan menimpa kalian juga, lalu kalian akan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang akan datang setelah kalian, sebagaimana orang-orang terdahulu telah menjadi pelajaran bagi kalian.

Apakah di antara kalian yang telah mendengar seruan kami dan mengaku menjawabnya mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya karena pengakuannya dan tidak akan diuji? Tidak demikian, tetapi mereka pasti akan diuji agar yang jujur di antara mereka akan diketahui dan yang berdusta akan diketahui; karena banyak yang berkata, tetapi sedikit yang bertindak. Maka janganlah ada seorang pemikir yang mengira bisa menipu Allah; karena Allah telah menipu dan memperolok penipu terbesar saat mereka mengira bahwa Dia tidak mengetahui niat mereka dan tidak menyadari tujuan mereka!

Wahai para penolongku! Waspadalah, janganlah kalian menganggap menolong Allah sebagai sebuah jasa bagi-Nya, karena Dia tidak membutuhkan pertolongan kalian, melainkan kalianlah yang membutuhkan pertolongan-Nya. Tidakkah kalian tahu bahwa Dia mampu menciptakan para penolong bagi diri-Nya dari batu-batu kerikil jika Dia menghendaki? Maka jujurlah kepada-Nya dan beramallah dengan ikhlas untuk-Nya; karena para makhluk di langit takut akan keagungan-Nya!

Wahai para penolongku! Katakanlah kepadaku tentang bunga-bunga bumi, apakah mereka bisa tumbuh sementara di antara mereka terdapat gulma dan semak berduri?! Dengan cara yang sama, kalian tidak akan bisa berkembang selama kalian terjerat oleh hawa nafsu dan keterikatan; karena hal itu akan melemahkan kekuatan kalian dan menyia-nyiakan waktu kalian.

Wahai para penolongku! Sebagaimana susu tidak dituang ke dalam wadah yang kotor, ilmu pun tidak ditaruh ke dalam hati yang rusak, dan sebagaimana permata tidak dilemparkan ke tempat sampah, hikmah tidak ditaruh di dalam dada yang kotor; sehingga mereka yang telah membersihkan hatinya dari pikiran-pikiran buruk akan memperoleh ilmu, dan mereka yang telah mengusir keraguan dari dadanya akan memperoleh hikmah, dan mereka yang menyimpan pikiran buruk dan keraguan tetap tinggal dalam kebodohan dan kelalaian.

Wahai para penolongku! Dengarkanlah kata-kataku untuk memperoleh ilmu dan renungkanlah untuk memperoleh hikmah; karena aku mendidik kalian dengannya, sebagaimana seorang tukang kebun menumbuhkan pohon buah-buahan, agar aku menjadikan kalian kelompok yang cukup bagi Khalifah Allah di bumi. Sesungguhnya kalian diciptakan untuk Akhirat, bukan untuk dunia; maka bekerjalah untuk Akhirat dan jangan terikat pada dunia. Perumpamaan kalian seperti seorang pelaut di tengah laut yang kapalnya karam dalam badai; lalu dia berpegangan pada sebuah papan dan terdampar di sebuah pulau yang tidak dikenal. Setelah sadar dan berjalan mengelilinginya, dia menyadari bahwa pulau itu tidak berpenghuni, terdapat binatang buas, serta air dan makanannya sangat sedikit. Katakanlah kepadaku tentang orang ini, apakah dia akan melekat pada pulau ini dan mulai membangun istana seolah-olah dia akan tinggal di sana selamanya, atau dia akan merasa cukup dengan menemukan tempat berteduh dan mulai membangun kapal serta mengumpulkan bekal untuk menyelamatkan dirinya?!

Wahai para penolongku! Kita hidup di zaman ketika perhiasan dunia telah meningkat, dan fitnah serta kekacauan telah menyebar. Manusia telah melupakan Allah, dan Allah pun melupakan mereka. Di zaman yang penuh bencana seperti ini, hanya mereka yang tidak berubah oleh dunia yang mampu mengubah dunia.

Wahai para penolongku! Saat manusia sibuk dengan dunia, sibukkanlah diri kalian dengan Akhirat agar kalian bisa mengungguli mereka. Jangan bersedih karena dunia; karena dunia pun tidak bersedih karena kalian. Biarkan dunia menjadi padang gembalaan bagi mereka yang tidak percaya pada tanda-tanda Allah atau tidak mengenal perbedaan antara kemanusiaan dan kebinatangan. Mereka untuk dunia dan dunia untuk mereka. Perumpamaan mereka seperti seorang anak yang bermain di pantai dan membangun bangunan dari pasir lalu mengira bangunan itu akan bertahan lama, tiba-tiba ombak datang dan menghancurkan semuanya, maka anak itu sedih dan memandangi pasir itu dengan penuh penyesalan, betapa banyak yang telah dia usahakan dengan sia-sia!

Wahai para penolongku! Tidakkah kalian heran dengan mereka yang telah menjadikan setan sebagai teman, terikat padanya, dan tidak sanggup berpisah darinya?! Ketahuilah bahwa segala sesuatu yang menyibukkan kalian selain Allah adalah setan. Beginilah aku memberi kalian perumpamaan agar kalian memperoleh ilmu dan mengamalkannya, bukan menikmatinya atau mencari keunggulan atas manusia dengannya, seperti mereka yang menuntut ilmu untuk dunia demi menguasai orang-orang bodoh dan memakan harta mereka secara batil; tetapi kalian harus mencari ilmu untuk diamalkan dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui tanpa mengharapkan imbalan, agar kalian menjadi sumber kebaikan dan keberkahan, bukan seperti tanah asin yang tak ada harapan kesuburan darinya!

Wahai para penolongku! Apakah kalian merasa cukup hanya dengan menyebut diri sebagai penolongku sementara kalian tidak mengikutiku dalam tindakan? Bagaimana aku bisa bangkit bersama kalian sementara kalian begitu licin?! Di manakah para penolongku yang sejati? Di manakah mereka yang seperti Isa, yang telah meninggalkan dunia dan bebas dari segala keterikatan padanya? Di manakah mereka yang bersahabat dengan kematian dan melihat Allah hadir di hadapan mereka? Mereka menangis karena takut pada api neraka seakan-akan mereka orang tua yang berduka! Mereka memandang langit seolah-olah mereka melihat Malaikat di sana! Mereka menyembah Allah dan menjauhi penyembahan terhadap taghut. Mereka menaati Imam mereka dan berlomba-lomba untuk membantunya. Jika kalian melihat mereka, kalian akan mengira mereka adalah papan baja atau gunung yang menjulang! Ketika mereka menyerang musuh dalam barisan mereka, kalian akan menyangka mereka meluncurkan angin topan dan badai pasir. Mereka memperhatikan perilaku mereka dan tahu kapan waktu yang tepat untuk berbicara. Mereka dihiasi akhlak mulia dan bersih dari dosa-dosa besar. Mereka tidak dikenal di bumi, tetapi dikenal baik di langit. Debu menempel pada mereka, dan wajah mereka pucat. Mereka seperti sarang lebah madu di malam hari! Mereka menghabiskan malam dengan salat, memohon ampun, dan membaca Al Qur’an, serta menghabiskan siang dengan menuntut ilmu, berjihad, dan melayani manusia. Mereka tidak lelah dan tidak ragu. Semoga Allah merahmati mereka. Mereka telah menepati janji mereka dan pergi, dan sekarang kalianlah yang tertinggal bagi kami. Maka berusahalah untuk menjadi penerus yang saleh bagi mereka, ikutilah jejak mereka, dan ketahuilah bahwa kalian tidak akan menyaksikan Faraj[1] kecuali jika kalian seperti mereka.

↑[1] . [Pembebasan dari kesulitan di akhir zaman dan kemunculan keadilan dan kebahagiaan setelah penindasan dan penderitaan.]
Untuk membaca surat dalam bahasa aslinya, klik di sini.
Bagikan
Bagikan konten ini dengan teman-teman Anda untuk membantu menyebarkan pengetahuan; memberi tahu orang lain tentang pengetahuan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih.
Email
Telegram
Facebook
Twitter
Anda juga bisa membaca konten ini dalam bahasa berikut ini:
Jika Anda fasih dalam bahasa lain, terjemahkan konten ini ke bahasa tersebut dan kirimkan terjemahan Anda kepada kami untuk diterbitkan di situs web. [Formulir Terjemahan]