Selasa, 25 November 2025 / 4 Jumadil Akhir 1447 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Surat baru: Beberapa kutipan surat yang ditulis oleh Yang Terhormat yang berisi celaan terhadap para penguasa zalim yang mengaku memiliki kewenangan keagamaan, serta para pengikut mereka. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Dua belas ucapan dari Yang Terhormat terkait fakta bahwa hujjah hanyalah Kitab Allah dan Khalifah-Nya di bumi, bukan pendapat dan bukan pula riwayat. Klik di sini untuk membaca. Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 16. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading
Surat
 

Terjemahan surat:

Mereka tidak mengenal Allah sebagaimana layaknya Dia dikenal ketika mereka menjadikan penguasa selain Dia, tunduk kepada hukum-hukum yang bukan hukum-Nya, dan berkata tentang Dia tanpa ilmu ketika mereka berkata: “Allah telah memerintahkan kami melakukan ini”, padahal Allah tidak pernah memerintahkan kemusyrikan, tetapi mereka mengada-adakan kebohongan terhadap-Nya...

Para perampok di jalan Allah telah menghalangi manusia dari Kitab Allah dan khalifah-Nya serta menyibukkan mereka dengan diri mereka sendiri, sebagaimana seorang anak dihalangi dari susu ibunya lalu dialihkan dengan empeng! Kemudian, akibat dari perampokan ini adalah manusia menjadi kecanduan untuk mengikuti mereka (taklid), dan tidak lama setelah mereka jatuh ke lubang taklid terkait cabang-cabang Islam (amal), mereka pun jatuh ke dalam sumur taklid terkait masalah-masalah pokok (akidah), menyerahkan urusan akhirat dan dunia mereka kepada para penguasa, tunduk kepada kepemimpinan mereka seakan-akan itu adalah kepemimpinan Allah, dan menjadikan mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah; seperti orang-orang Yahudi yang menjadikan para pendeta dan rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah pada masa kekosongan para Nabi, dan setiap kali datang kepada mereka seorang Nabi, mereka mendustakannya dengan isyarat atau mereka membunuhnya dengan fatwa mereka; karena tidaklah datang kepada mereka seorang Nabi kecuali beliau berbicara menentang para pendeta mereka dan membongkar kemunafikan serta pengkhianatan mereka...

Sesungguhnya, kalian telah melemparkan Kitab Allah ke belakang, menyia-nyiakan khalifah-Nya, dan menyembelih akal kalian di atas hawa nafsu kalian, dan ini tidak mengherankan; karena kalian telah jauh dari masa para Nabi lebih dari seribu tahun, dan masa kekosongan mereka telah memanjang atas kalian, dan kini kalian adalah keturunan suatu kaum yang tidak pernah melihat seorang Nabi maupun penerus Nabi, maka kalian mewarisi agama dari mereka; sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman: ﴿فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَذَا الْأَدْنَى وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ ۚ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِيثَاقُ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ ۗ وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ[1]; “Lalu setelah mereka datang generasi pengganti yang mewarisi agama dari mereka, maka mereka mengambil keuntungan dunia dan berkata: ‘Kami akan diampuni’, dan jika datang kepada mereka keuntungan yang serupa, mereka akan mengambilnya juga! Bukankah telah diambil perjanjian agama atas mereka dan bukankah mereka telah mempelajari ajarannya bahwa mereka tidak boleh mengatakan apa pun tentang Allah kecuali yang benar dan bahwa negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa?! Tidakkah kalian memahami?!” Maka kalian mengikuti jejak nenek moyang kalian dan menjadi keturunan setelah mereka; sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman: ﴿أَوْ تَقُولُوا إِنَّمَا أَشْرَكَ آبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِنْ بَعْدِهِمْ ۖ أَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُونَ[2]; “Atau kalian berkata: ‘Nenek moyang kami dahulu musyrik, dan kami hanyalah keturunan setelah mereka, maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang batil?!’”...

Berhati-hatilah, jangan tertipu oleh penampilan mereka dan jangan terpedaya oleh ucapan-ucapan indah mereka; karena mereka seperti setan-setan yang mendatangi kalian dari arah kanan; sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman: ﴿قَالُوا إِنَّكُمْ كُنْتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ الْيَمِينِ[3]; “Mereka berkata: ‘Kalian dahulu mendatangi kami dari kanan!’” Padahal, kanan dan kiri adalah kesesatan, dan keduanya berakhir pada satu tujuan, yaitu neraka yang merupakan tempat yang buruk bagi orang-orang yang sesat. Kenalilah agama Allah melalui Kitab-Nya dan Khalifah-Nya, bukan melalui pendapat manusia; karena barang siapa mengenal agama Allah melalui pendapat manusia, dia sebenarnya tidak mengenal agama Allah...

Kemudian dengan dukungan kedudukan yang Allah tidak berikan kepada mereka, mereka menyakiti setiap Muslim yang tidak tunduk kepada hukum mereka dan tidak mengikuti hawa nafsu mereka dan menghalalkan pelanggaran terhadap harta, jiwa, dan kehormatan orang tersebut padahal Allah telah mengharamkannya dan sebagian bawahannya yang bekerja di bawah perintah mereka berupaya menyebarkan kerusakan di muka bumi, dan sebagian pengikut mereka yang kebanyakan adalah orang-orang bodoh menolak lawan-lawan mereka seakan-akan mereka adalah lawan-lawan Allah, dan terdapat orang-orang malang di antara mereka yang membunuh dan terbunuh demi mereka!...

Sesungguhnya, mereka berteriak sebelum mampu berbicara, terbang sebelum tumbuh sayap, dan menyelam ke lautan sebelum belajar berenang! Maka mereka memakai pakaian yang lebih besar dari tubuh mereka dan mengenakan sepatu yang terlepas dari kaki mereka! Mereka mengambil suapan yang lebih besar dari mulut mereka dan memakan makanan melebihi daya tampung perut mereka, sehingga tulang rusuk mereka hampir patah! Mereka berpakaian seperti para rahib, tetapi berpikir seperti para kafir serta berbicara seperti orang saleh, tetapi melakukan perbuatan orang zalim! Mereka seperti ular-ular cantik yang perutnya dipenuhi racun! Mereka keluar pada pagi hari untuk menzalimi dan kembali pada malam hari untuk makar yang buruk! Hati mereka penuh dengan kesombongan dan ketamakan, dan tidak ada urusan yang penting bagi mereka kecuali menjaga kekuasaan mereka! Mereka mencela orang yang sombong, padahal mereka adalah bagian dari kelompok itu serta mendustakan para pendusta, padahal mereka memiliki kedustaan yang sama! Mereka telah mengorbankan agama demi politik dan menjual akhirat demi dunia! Mereka melakukan dosa-dosa besar dan menciptakan bid‘ah-bid‘ah keji! Mereka memberikan jabatan kepada orang yang tidak layak dan mengangkat orang hina ke derajat yang tinggi! Mereka menyingkirkan orang-orang saleh dan menodai reputasi para penasihat yang tulus!...

Demi Allah, jika kalian melihat logika mereka, kalian akan mendapati bahwa ia konyol, dan jika kalian memeriksa bukti mereka, kalian akan menemukan bahwa itu tidak valid. Pikiran mereka kacau dan ucapan mereka saling bertentangan; karena Allah tidak menurunkan hujjah apa pun atas apa yang mereka katakan, dan mereka mengada-adakan kebohongan atas nama-Nya...

Kecuali orang-orang yang memiliki niat baik, dan ketika sampai kepada mereka seruan Allah, mereka menjawabnya, bertobat kepada-Nya, dan keluar dari barisan orang-orang zalim; karena mereka termasuk golongan yang bertakwa, dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa ketika dosa-dosa mereka diampuni, kesalahan-kesalahan mereka dihapus, dan mereka memasuki surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai sebagai balasan atas kesabaran mereka, dan di sisi Allah terdapat pahala yang agung...

Mengapa orang-orang yang diberi kekuasaan di bumi tidak menyeru kepada Khalifah Allah di dalamnya atau memberikan beliau harta dan senjata mereka sehingga beliau bisa memiliki kekuasaan seperti mereka?! Apakah mereka takut kekuasaan mereka akan berkurang?! Mereka pasti akan kehilangan seluruh kekuasaan mereka di bumi ketika Khalifah Allah memperoleh kekuasaan di bumi, hingga orang paling bahagia di antara mereka adalah orang yang menggembalakan kambing di kampung ayahnya! Adakah di dunia ini seorang penguasa yang bersedia menukar kerajaannya dengan kerajaan di surga? Sesungguhnya, Allah mampu mencabut kekuasaan dari mereka secara paksa, tetapi Dia menyukai agar mereka menyerahkannya kepada-Nya secara sukarela...

Sesungguhnya, kalian telah tersesat menuju yang kanan karena takut kepada yang kiri, terjatuh dalam sikap berlebihan karena takut kelalaian, dan kalian melompat ke dalam api karena takut akan api itu! Padahal Allah telah menjadikan kalian sebagai umat pertengahan, memperingatkan kalian dari condong ke kiri maupun ke kanan, dan berfirman: ﴿وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا[4]; “Dan demikianlah Kami jadikan kalian sebagai umat yang pertengahan.” Maka jangan mengambil wali selain-Nya sehingga kalian celaka, dan jangan mengikuti selain jalan-Nya sehingga kalian tersesat! Sesungguhnya, aku adalah saudara kalian yang mengharapkan kebaikan untuk kalian. Apakah kalian ingin menjadi bagian dari orang-orang yang berkata pada hari Kiamat: ﴿رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا[5]; “Ya Tuhan kami! Kami telah menaati para pemimpin kami dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami”?!...

Berhati-hatilah! Jangan biarkan setan menipu kalian sehingga kalian terjebak dalam ilusi keadaan darurat dan berkata: “Mereka ini lebih baik bagi kita daripada yang lain, kita tidak punya pilihan selain mereka, dan kita sedang menolak yang lebih buruk dengan memilih yang buruk”; karena jika kalian bertakwa, janganlah merasa rela dengan yang buruk, dan hindarilah taghut, Allah akan membuka jalan keluar bagi kalian dari arah yang tidak kalian sangka, menganugerahkan kepada kalian dua bagian dari rahmat-Nya, memberikan cahaya yang dengannya kalian dapat melangkah, dan mengampuni kekurangan kalian di masa lalu; karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang; sebagaimana Dia telah berfirman: ﴿وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ لَهُمُ الْبُشْرَى[6]; “Dan orang-orang yang menghindari menyembah thagut dan kembali kepada Allah, bagi mereka kabar gembira.” Sekarang aku sampaikan kepada kalian kabar gembira bahwa Allah tidak pernah menempatkan hamba-Nya pada pilihan antara yang buruk dan yang lebih buruk, dan Dia Maha Bijaksana dan Maha Mulia untuk melakukan hal itu, melainkan Dia menjadikan yang baik untuk mereka melebihi yang buruk dan yang lebih buruk, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Sekarang aku datang kepada kalian untuk memberitahukan dan menyingkapkan hal itu setelah masa yang panjang bagi kalian, agar kalian dapat memperoleh pemahaman. Sekarang aku bawakan kalian sebuah pesan yang dengannya ada kelapangan bagi kalian, dan mungkin Allah telah memulai suatu perkara yang selama ini tersembunyi dari kalian; karena Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maka jika kakiku tetap teguh di bumi ini dan orang-orang yang tidak menginginkan Allah disembah di dalamnya tidak menyingkirkan aku dari bumi, aku akan berbicara kepada kalian dan menyampaikan kebenaran kepada kalian, hingga anak-anak kecil akan menghafalnya dan para ibu rumah tangga akan menjelaskannya, dan jika kakiku ditangkap dan aku disingkirkan dari bumi, aku tidak takut; karena aku tidak lebih baik dari para leluhurku, dan jiwaku tidak lebih berharga dari jiwa mereka, dan betapa manis bagiku untuk menyusul mereka, setelah aku mengikuti Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya, dan aku tidak memasukkan bid’ah ke dalam Islam, dan aku tidak mengklaim sesuatu yang bukan hakku, dan aku tidak menginginkan kedudukan atau menyebarkan kerusakan di bumi, dan aku telah melaksanakan kewajibanku kepada kaumku, dan kematian lebih kucintai daripada hidup di dunia yang dipenuhi kezaliman dan telah menjadi lebih najis daripada bangkai anjing! Tidak diragukan bahwa tempat kembaliku adalah kepada Allah, dan Dia akan memutuskan antara aku dengan orang-orang yang mengkhianatiku dan menzalimiku. Dia telah menjanjikan kepada kalian yang mengetahui kebenaran dan teguh di atasnya bahwa Dia pasti akan menjadikan kalian sebagai Khalifah di bumi, mengokohkan agama yang Dia ridhai bagi kalian, dan mengganti rasa takut kalian dengan keamanan, agar kalian menyembah-Nya dengan tulus dan tidak mempersekutukan-Nya. Kemudian orang-orang yang mengada-adakan kebohongan atas nama Allah akan berputus asa dari rahmat-Nya dan mengetahui bahwa mereka tidak mampu melemahkan-Nya di bumi, dan Allah pasti menepati janji-Nya, dan Dia memiliki cahaya yang akan Dia sempurnakan meskipun orang-orang kafir membencinya.

Ketika bermacam-macam ucapan dan setiap orang menyeru dari satu sisi, kalian harus mengikuti ucapan yang paling sesuai dengan ucapan Allah dan Nabi-Nya, dan jawablah seruan yang paling selaras dengan akal; sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman: ﴿فَبَشِّرْ عِبَادِ ۝ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ[7]; “Sampaikanlah kepada hamba-hamba-Ku kabar gembira; orang-orang yang mendengarkan setiap perkataan lalu mengikuti yang terbaik di antaranya; mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang memiliki akal.”

Demikianlah kami tulis kepada kalian agar kalian mengingat, kembali kepada kebenaran, menyembah Tuhan kalian dengan ikhlas, menghindari menyembah thagut meskipun dia berbalut pakaian Islam, dan menegakkan keadilan agar fitnah lenyap dari bumi dan agama seluruhnya hanya milik Allah, dan agar orang-orang yang membantah tanda-tanda-Nya mengetahui bahwa mereka tidak memiliki jalan keluar, dan kesejahteraan atas orang yang mengikuti petunjuk.

Penjelasan surat:

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai yang dimaksud oleh Yang Terhormat dalam surat mulia ini, silakan merujuk pada pembahasan “Ketidakmungkinan Kepemimpinan Mutlak oleh Ahli Hukum Islam (Faqih)”, “Tidak Wajibnya Menaati Penguasa yang Zalim”, dan “Kedaulatan selain Allah” dalam buku Kembali ke Islam.

↑[1] . Al-A‘raf/ 169
↑[2] . Al-A‘raf/ 173
↑[3] . As-Saffat/ 28
↑[4] . Al-Baqarah/ 143
↑[5] . Al-Ahzab/ 67
↑[6] . Az-Zumar/ 17
↑[7] . Az-Zumar/ 17–18
Untuk membaca surat dalam bahasa aslinya, klik di sini.
Bagikan
Bagikan konten ini dengan teman-teman Anda untuk membantu menyebarkan pengetahuan; memberi tahu orang lain tentang pengetahuan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih.
Email
Telegram
Facebook
Twitter
Anda juga bisa membaca konten ini dalam bahasa berikut ini:
Jika Anda fasih dalam bahasa lain, terjemahkan konten ini ke bahasa tersebut dan kirimkan terjemahan Anda kepada kami untuk diterbitkan di situs web. [Formulir Terjemahan]