Hadis No. 14
“Sekelompok yang akan senantiasa berada di atas kebenaran adalah para Imam hidayah. Dan yang terakhir dari mereka yang akan memerangi al-Masih ad-Dajjal adalah Mahdi.”
رَوَى أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ [ت241هـ] فِي «مُسْنَدِهِ»[1]، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ وَعَفَّانُ، قَالَا: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ، حَتَّى يُقَاتِلَ آخِرُهُمُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ.
Terjemahan:
Ahmad bin Hanbal [w. 241 H] meriwayatkan dalam Musnadnya, (dengan redaksi sebagai berikut) dia berkata: Abu Kamil dan Affan meriwayatkan kepada kami, mereka berkata: Hammad bin Salamah meriwayatkan kepada kami, dari Qatadah, dari Mutarrif bin Abdullah bin Syekhir, dari Imran bin Husain bahwa Nabi bersabda:
Sekelompok dari umatku akan senantiasa berperang di atas kebenaran dan menang atas orang-orang yang memusuhi mereka, hingga yang terakhir dari mereka memerangi al-Masih ad-Dajjal.
Pertimbangan
قَالَ الْمَنْصُورُ حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى: الطَّائِفَةُ الَّذِينَ لَا يَزَالُونَ عَلَى الْحَقِّ هُمْ أَئِمَّةُ الْهُدَى، وَآخِرُهُمُ الَّذِي يُقَاتِلُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ هُوَ الْمَهْدِيُّ الَّذِي يَنْزِلُ عَلَيْهِ عِيسَى بْنُ مَرْيَمَ، كَمَا مَضَى فِي حَدِيثِ جَابِرٍ.
Terjemahan:
Mansur berkata: Sekelompok yang akan senantiasa berada di atas kebenaran adalah para Imam hidayah. Dan yang terakhir dari mereka yang akan memerangi al-Masih ad-Dajjal adalah Mahdi yang kepadanya Isa bin Maryam akan turun, sebagaimana telah disebutkan dalam hadis Jabir.
Penguat No. 1
وَرَوَى أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ [ت241هـ] فِي «مُسْنَدِهِ»[2]، قَالَ: حَدَّثَنَا بَهْزٌ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، أَخْبَرَنَا قَتَادَةُ، عَنْ مُطَرِّفٍ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَيَنْزِلَ عِيسَى بْنُ مَرْيَمَ».
Terjemahan:
Selain itu, Ahmad bin Hanbal [w. 241 H] meriwayatkan dalam Musnadnya, dia berkata: Bahz meriwayatkan kepada kami, (dia berkata:) Hammad bin Salamah meriwayatkan kepada kami, (dia berkata:) Qatadah mengabarkan kepada kami, dari Mutarrif, dari Imran bin Husain bahwa Rasulullah bersabda: “Sekelompok dari umatku akan senantiasa berada di atas kebenaran dan menang atas orang-orang yang memusuhi mereka hingga perintah Allah datang dan Isa bin Maryam diturunkan.
Pertimbangan
قَالَ الْمَنْصُورُ حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى: قَتَادَةُ سَمِعَ مِنْ مُطَرِّفٍ، وَلَمْ يَنْفَرِدْ بِهِ، بَلْ تَابَعَهُ سَعِيدُ بْنُ إِيَاسٍ الْجُرَيْرِيُّ، وَفِي رِوَايَةٍ أُخْرَى: الْجُرَيْرِيُّ، عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ، عَنْ مُطَرِّفٍ، وَأَبُو الْعَلَاءِ يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ أَخُو مُطَرِّفٍ، وَتَابَعَهُ أَيْضًا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مُوَرِّقٍ:
Terjemahan:
Mansur berkata: Qatadah mendengar (hadis) dari Mutarrif. (Akan tetapi,) dalam meriwayatkannya dia tidak sendirian; melainkan Sa‘id bin Iyas Jurairi dan dalam riwayat lain: Jurairi, dari Abu al-Ala, dari Mutarrif, ikut meriwayatkan bersamanya. Dan Abu al-Ala, yaitu Yazid bin Abdullah bin Syekhir, saudara Mutarrif. Selain itu, Abdurrahman bin Muwarriq juga meriwayatkan bersamanya:
Penguat No. 2
رَوَى مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ الرُّويَانِيُّ [ت307هـ] فِي «مُسْنَدِهِ»[3]، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ إِسْحَاقَ، حَدَّثَنَا عَبَيْدُ اللَّهِ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ أَنَّ مُطَرِّفًا قَالَ: قَالَ لِي عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ: «إِنِّي أُحَدِّثُكَ الْحَدِيثَ أَرْجُو أَنْ يَنْفَعَكَ اللَّهُ بِهِ، فَإِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْجَمَاعَةَ»، قَالَ: قُلْتُ: إِي وَاللَّهِ، لَأَنَا أَحْرَصُ عَلَى الْجَمَاعَةِ مِنَ الْأَرْمَلَةِ، لِأَنِّي إِذَا كَانَتِ الْجَمَاعَةُ عَرَفْتُ وَجْهِي، قَالَ: قَالَ عِمْرَانُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ: «لَنْ تَزَالَ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ -أَوْ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ- لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ -أَوْ فَارَقَهُمْ- حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ -أَوْ قَالَ: حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ».
Terjemahan:
Muhammad bin Harun Ruyani [w. 307 H] meriwayatkan dalam Musnadnya, dia berkata: Ibnu Ishaq meriwayatkan kepada kami, (dia berkata:) Ubaidullah meriwayatkan kepada kami, (dia berkata:) Hammad bin Zaid meriwayatkan kepada kami, (dia berkata:) Sa‘id Jurairi meriwayatkan kepada kami bahwa Mutarrif berkata: Imran bin Husain berkata kepadaku: “Aku akan meriwayatkan kepadamu dan aku berharap Allah akan memberimu manfaat dengan itu; karena aku melihat engkau mencintai jamaah.” (Mutarrif) berkata: “Aku berkata: Ya, demi Allah, aku lebih berhasrat kepada jamaah daripada janda; karena setiap kali ada jamaah, aku menemukan jalanku.” Imran berkata: “Rasulullah bersabda: ‘Sekelompok dari umatku akan selalu teguh di atas kebenaran–atau berada di atas kebenaran secara teguh–dan orang yang tidak menolong mereka–atau yang memisahkan diri dari mereka–tidak akan membahayakan mereka, hingga perintah Allah tiba–atau beliau bersabda: hingga kiamat tiba.’”
Penguat No. 3
وَرَوَى الطَّبَرِيُّ [ت310هـ] فِي «تَهْذِيبِ الْآثَارِ»[4]، قَالَ: حَدَّثَنِي يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ، وَحَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ السَّامِيُّ، حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ، جَمِيعًا، عَنِ الْجُرَيْرِيِّ، عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ، عَنْ مُطَرِّفٍ، قَالَ: قَالَ لِي عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ: «اعْلَمْ أَنَّ خِيَارَ عِبَادِ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْحَمَّادُونَ، وَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ يُقَاتِلُونَ عَنِ الْحَقِّ ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ حَتَّى يُقَاتِلُوا الدَّجَّالَ».
Terjemahan:
Selain itu, Thabari [w. 310 H] meriwayatkan dalam kitab Tahdzib al-Atsar, dia berkata: Ya’qub bin Ibrahim meriwayatkan kepadaku, (dia berkata:) Ibnu Ulayyah meriwayatkan kepada kami; juga, Humaid bin Mas’adah Sami meriwayatkan kepada kami, (dia berkata:) Bisyr bin Mufadhal meriwayatkan kepada kami, keduanya dari Jurairi, dari Abu al-Ala, dari Mutarrif yang berkata: Imran bin Husain berkata kepadaku: “Ketahuilah bahwa sebaik-baik hamba Allah di Hari Kiamat adalah mereka yang banyak memuji (Allah). Dan ketahuilah bahwa sekelompok dari kalangan Islam akan senantiasa berperang demi kebenaran dan menang atas orang-orang yang memusuhi mereka hingga mereka memerangi Dajjal.”
Pertimbangan
قَالَ الْمَنْصُورُ حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى: هَكَذَا رَوَاهُ مَوْقُوفًا، وَالصَّحِيحُ رَفْعُهُ، وَقَوْلُهُ: «ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ» يَعْنِي غَالِبِينَ عَلَيْهِمْ بِالْحُجَّةِ وَإِنْ كَانُوا مَغْلُوبِينَ بِالْقُوَّةِ، وَالدَّلِيلُ عَلَى ذَلِكَ أَنَّ أَهْلَ الْحَقِّ كَانُوا أَكْثَرَ مَا كَانُوا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ، وَلَيْسَ مِنَ الصِّدْقِ أَنْ يُقَالَ أَنَّهُمْ لَمْ يَزَالُوا غَالِبِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ، إِلَّا أَنْ يُرَادَ غَلَبَتُهُمْ بِالْحُجَّةِ، وَهَذَا كَقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: ﴿كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي﴾[5]، مَعَ أَنَّ كَثِيرًا مِنْ رُسُلِهِ قُتِلُوا بِغَيْرِ حَقٍّ، وَقَوْلِهِ تَعَالَى: ﴿فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ﴾[6]، مَعَ أَنَّهُمْ كَانُوا مَغْلُوبِينَ فِي الدُّنْيَا أَحْيَانًا، كَمَا قَالَ نُوحٌ عَلَيْهِ السَّلَامُ: ﴿أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ﴾[7]، وَعَلَى هَذَا حُمِلَ قَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى: ﴿وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا﴾[8]، وَلَا يَبْعُدُ أَنْ يَكُونَ الْقَوْلُ: «ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ» غَلَطًا أَوْ تَحْرِيفًا مِنْ بَعْضِ الرُّوَاةِ، فَقَدْ جَاءَ فِي بَعْضِ الرِّوَايَاتِ: «ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ»، وَلَمْ يَجِئْ: «ظَاهِرِينَ عَلَى مَنْ نَاوَأَهُمْ»، وَفِي بَعْضِ الرِّوَايَاتِ أَنَّهُمْ «يُجَاهِدُونَ -أَوْ يُقَاتِلُونَ- عَلَى الْحَقِّ»، وَلَمْ يَجِئْ أَنَّهُمْ ظَاهِرُونَ أَبَدًا، وَفِي بَعْضِ الرِّوَايَاتِ أَنَّهُمْ «عَلَى الْحَقِّ» فَقَطُّ، وَهَذَا هُوَ الْقَدْرُ الْمُتَيَقَّنُ الْوَارِدُ فِي جَمِيعِ الرِّوَايَاتِ بِاللَّفْظِ أَوِ الْمَعْنَى.
Terjemahan:
Mansur berkata: Dia meriwayatkannya dalam keadaan mawquf[9] dan yang benar adalah marfu’[10]. Dan ucapannya: “(Mereka akan) menang atas orang-orang yang memusuhi mereka”, maksudnya adalah mereka akan menang atas mereka dengan hujjah, walaupun mereka dikalahkan secara kekuatan. Dan dalil (atas ta’wil) ini adalah bahwa para pengikut kebenaran pada umumnya adalah orang-orang yang tertindas di bumi dan tidak benar jika dikatakan bahwa mereka selalu menang atas orang-orang yang memusuhi mereka, kecuali jika yang dimaksud adalah kemenangan dengan hujjah. Dan ini seperti firman Allah: “Allah telah menetapkan, ‘Aku dan para rasul-Ku pasti akan menang’”, meskipun banyak dari para rasul-Nya yang dibunuh secara zalim; dan firman-Nya: “Maka sesungguhnya, partai Allah adalah mereka yang menang”, meskipun terkadang mereka dikalahkan di dunia; sebagaimana Nuh
berkata: “Aku telah dikalahkan, maka balaslah.” Dan sejalan dengan makna ini, telah ditafsirkan firman Allah, yaitu ketika Dia berfirman: “Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang yang beriman.” Dan tidak mustahil bahwa ungkapan “(Mereka akan) menang atas orang-orang yang memusuhi mereka”, adalah kesalahan atau penyimpangan dari para perawi; karena dalam beberapa riwayat telah disebutkan: “Mereka akan teguh di atas kebenaran”, dan tidak disebutkan: “Mereka akan menang atas orang-orang yang memusuhi mereka.” Dan dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa mereka “berjihad atau berperang di atas kebenaran”, dan tidak disebutkan bahwa mereka akan selalu menang. Dan dalam beberapa riwayat hanya disebutkan bahwa mereka “akan berada di atas kebenaran.” Dan inilah bagian yang pasti yang telah dinyatakan, baik secara lafaz maupun makna dalam semua riwayat[11].

