Ayat No. 5
“Selalu ada seorang lelaki di antara orang-orang yang beriman, yang ketaatan kepadanya adalah wajib bagi mereka, sebagaimana ketaatan kepada Allah dan Rasul.”
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ﴾[1]
Terjemahan:
Allah Ta’ala telah berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah, dan taatilah Rasul, serta para pemegang otoritas di antara kalian.
Pertimbangan
1 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الشِّيرَازِيُّ، قَالَ: سَأَلْتُ الْمَنْصُورَ عَنْ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ﴾، فَقَالَ: لَا يَزَالُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا رَجُلٌ طَاعَتُهُ مُفْتَرَضَةٌ عَلَيْهِمْ كَطَاعَةِ اللَّهِ وَالرَّسُولِ، مَنْ أَطَاعَهُ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَالرَّسُولَ، وَمَنْ عَصَاهُ فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَالرَّسُولَ، وَهُوَ مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ وَالرَّسُولُ، وَلَيْسَ مَنْ وَلَّاهُ النَّاسُ بِأَهْوَائِهِمْ، قُلْتُ: إِنَّهُمْ يَقُولُونَ أَنَّ كُلَّ مَنْ وَلِيَ أَمْرَهُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فَهُوَ مِنْ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ، قَالَ: صَدَقُوا! قُلْتُ: كَيْفَ صَدَقُوا وَقَدْ قُلْتَ مَا قُلْتَ؟! قَالَ: كُلُّ مَنْ وَلِيَ أَمْرَهُمْ دُونَ الَّذِي وَلَّاهُ اللَّهُ وَالرَّسُولُ فَلَيْسَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ، بَلْ هُوَ مِنَ الْفَاسِقِينَ، وَقَدْ أَمَرَ اللَّهُ بِطَاعَةِ أُولِي الْأَمْرِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ، وَلَمْ يَأْمُرْ بِطَاعَةِ أُولِي الْأَمْرِ مِنَ الْفَاسِقِينَ! ﴿أَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا ۚ لَا يَسْتَوُونَ﴾![2] ثُمَّ قَالَ: أَزِيدُكَ؟ قُلْتُ: نَعَمْ، قَالَ: إِنَّمَا أُولُوا الْأَمْرِ مَالِكُوهُ، وَهُمُ الَّذِينَ وَلَّاهُمُ اللَّهُ وَالرَّسُولُ، وَأَمَّا مَنْ يَقُومُ بِهِ مِنْ دُونِهِمْ فَهُوَ غَاصِبُهُ، وَلَيْسَ الْغَاصِبُ مِنَ الْمَالِكِينَ، ﴿لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ﴾[3]، قُلْتُ: جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا، فَقَدْ زَوَّدْتَنِي بِحِكْمَتَيْنِ بَالِغَتَيْنِ لَمْ أَسْمَعْ بِهِمَا قَطُّ أَبَدًا! قَالَ: ﴿ذَانِكَ بُرْهَانَانِ مِنْ رَبِّكَ﴾![4] ثُمَّ دَخَلْتُ عَلَيْهِ بَعْدَ شُهُورٍ، فَقُلْتُ: إِنِّي حَدَّثْتُ بِحِكْمَتَيْكَ رَجُلًا فِي إِيرَانَ، فَقَالَ: لَعَنَهُ اللَّهُ! مَا أَعْلَمَهُ بِكِتَابِ اللَّهِ! قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَلَمْ تَعْلَمْ أَنِّي عِنْدَ أَهْلِ إِيرَانَ كَمَا كَانَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ عِنْدَ أَهْلِ الشَّامِ؟! خَدَعَهُمْ بَنُو أُمَيَّةَ بِالْبُهْتَانِ حَتَّى لَعَنُوهُ بِغَيْرِ ذَنْبٍ نَحْوَ سِتِّينَ سَنَةً!
Terjemahan:
Muhammad bin Ibrahim as-Shirazi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku bertanya kepada Mansur tentang firman Allah Ta’ala: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah, dan taatilah Rasul, serta para pemegang otoritas di antara kalian.” Maka beliau berkata: “Selalu ada seorang lelaki di antara orang-orang yang beriman, yang ketaatan kepadanya adalah wajib bagi mereka, sebagaimana ketaatan kepada Allah dan Rasul. Barang siapa taat kepadanya, maka dia telah taat kepada Allah dan Rasul, dan barang siapa mendurhakainya, maka dia telah durhaka kepada Allah dan Rasul. Dan dia adalah orang yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul, bukan orang yang ditetapkan oleh manusia atas dasar hawa nafsu mereka.” Aku berkata: “Mereka mengatakan bahwa siapa pun di antara orang-orang yang beriman yang mengambil alih kekuasaan termasuk dalam para pemegang otoritas di antara kalian.” Beliau berkata: “Mereka benar!” Aku berkata: “Bagaimana bisa mereka benar, sementara engkau berkata seperti yang engkau katakan?!” Beliau berkata: “Siapa pun yang mengambil alih kekuasaan selain orang yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul, maka dia bukan termasuk orang yang beriman; melainkan dia termasuk pendosa, dan Allah telah memerintahkan untuk menaati para pemegang otoritas dari kalangan orang-orang yang beriman, dan Dia tidak memerintahkan untuk menaati para pemegang otoritas dari kalangan pendosa! ‘Apakah orang yang beriman itu sama dengan pendosa?! Mereka tidak sama!’” Kemudian beliau berkata: “Maukah aku tambahkan lagi untukmu?” Aku berkata: “Ya.” Beliau berkata: “Para pemegang otoritas di antara kalian adalah para pemilik (otoritas yang sah), dan mereka adalah orang-orang yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul, dan siapa pun selain mereka yang mengambil alih atasnya, maka mereka adalah perampas, dan perampas tidak dianggap sebagai pemilik (otoritas yang sah), ‘jika saja mereka memahami.’” Aku berkata: “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan; karena engkau telah memberiku dua kalimat hikmah yang belum pernah aku dengar sebelumnya!” Beliau berkata: “Keduanya adalah dua bukti dari Tuhanmu!” Aku mendatanginya beberapa bulan kemudian. Lalu aku berkata: “Aku menyampaikan dua kalimat hikmahmu itu kepada seorang laki-laki di Iran. Maka dia berkata: ‘Semoga Allah melaknatnya! Betapa dalam dia memahami Kitab Allah!’” Beliau berkata: “Wahai Muhammad! Tidakkah engkau tahu bahwa aku bagi penduduk Iran seperti Ali bin Abi Thalib bagi penduduk Syam?! Bani Umayyah telah menipu mereka dengan fitnah, sampai-sampai mereka melaknatnya selama hampir enam puluh tahun, padahal dia tidak memiliki dosa sedikit pun!”
2 . أَخْبَرَنَا أَبُو إِبْرَاهِيمَ السَّمَرْقَنْدِيُّ، قَالَ: قُلْتُ لِلْمَنْصُورِ: إِنَّكَ تَنْهَى عَنِ الْحَدِيثِ وَقَدْ قَالَ اللَّهُ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ﴾، قَالَ: أَتِمَّ الْآيَةَ، قُلْتُ: ﴿وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ﴾، قَالَ: مَنْ يُطِعْ أُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَقَدْ أَطَاعَ الرَّسُولَ، وَمَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، فَمَا لِهَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا؟! قُلْتُ: وَمَنْ أُولُوا الْأَمْرِ مِنَّا؟ قَالَ: رِجَالٌ وَلَّاهُمُ اللَّهُ أَمْرَ هَذِهِ الْأُمَّةِ بَعْدَ الرَّسُولِ، يُطِيعُونَ اللَّهَ وَالرَّسُولَ، قُلْتُ: مَنْ هُمْ؟ قَالَ: لَا تَسْأَلُونِي عَمَّنْ مَضَى مِنْهُمْ، وَلَكِنْ سَلُونِي عَمَّنْ بَقِيَ، فَإِنَّ بَقِيَّةَ اللَّهِ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ، قُلْتُ: وَمَنْ بَقِيَّةُ اللَّهِ؟ قَالَ: الْمَهْدِيُّ، فَإِذَا لَقِيتُمُوهُ فَقُولُوا: السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا بَقِيَّةَ اللَّهِ.
Terjemahan:
Abu Ibrahim as-Samarqandi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku berkata kepada Mansur: “Engkau melarang (orang-orang) dari (bertindak berdasarkan) hadis, padahal Allah telah berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul.’” Beliau berkata: “Sempurnakanlah ayat itu.” Aku berkata: “Serta para pemegang otoritas di antara kalian.” Beliau berkata: “Barang siapa menaati para pemegang otoritas di antara kalian, maka dia telah menaati Rasul, dan barang siapa menaati Rasul, maka dia telah menaati Allah. Maka, ada apa dengan orang-orang ini yang hampir-hampir tidak memahami satu perkataan pun?!” Aku berkata: “Siapakah para pemegang otoritas di antara kami?” Beliau menjawab: “Mereka adalah para lelaki yang telah Allah percayakan dengan otoritas atas umat ini setelah Rasul. Mereka menaati Allah dan Rasul.” Aku berkata: “Siapa mereka?” Beliau berkata: “Janganlah bertanya kepadaku tentang siapa yang telah berlalu dari mereka, tetapi bertanyalah kepadaku tentang siapa yang masih tersisa; karena yang tersisa dari Allah itu lebih baik bagi kalian jika kalian benar-benar beriman.” Aku berkata: “Siapakah yang tersisa dari Allah?” Beliau berkata: “Al-Mahdi. Maka apabila kalian menemuinya, ucapkanlah: ‘Salam sejahtera atasmu, wahai yang tersisa dari Allah.’”