Hadis No. 20
Terdapat seorang Imam petunjuk pada setiap generasi.
رَوَى مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْكُلَيْنِيُّ [ت329ه] فِي «الْكَافِي»[1]، قَالَ: حَدَّثَنِي عِدَّةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنِ النَّضْرِ بْنِ سُوَيْدٍ وَفَضَالَةَ بْنِ أَيُّوبَ، عَنْ مُوسَى بْنِ بَكْرٍ، عَنِ الْفُضَيْلِ بْنِ يَسَارٍ، قَالَ:
سَأَلْتُ أَبَا عَبْدِ اللَّهِ -يَعْنِي جَعْفَرَ بْنَ مُحَمَّدٍ الصَّادِقَ- عَلَيْهِ السَّلَامُ عَنْ قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: ﴿وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ﴾[2]، فَقَالَ: «كُلُّ إِمَامٍ هَادٍ لِلْقَرْنِ الَّذِي هُوَ فِيهِمْ».
Terjemahan:
Muhammad bin Ya‘qub al-Kulaini [w. 329 H] meriwayatkan dalam kitab al-Kafi, (dengan redaksi sebagai berikut) dia mengatakan: Sejumlah sahabat kami meriwayatkan kepadaku, dari Ahmad bin Muhammad, dari Husain bin Sa‘id, dari Nadr bin Suwaid dan Fudhalah bin Ayyub, dari Musa bin Bakar, dari Fudhail bin Yasar yang berkata:
Aku bertanya kepada Abu Abdullah, yaitu Ja’far bin Muhammad as-Shadiq 
tentang firman Allah Azza wa Jalla, Yang berfirman: “Dan ada seorang pemberi petunjuk bagi setiap kaum.” Maka beliau berkata: “Setiap Imam adalah pemberi petunjuk bagi generasi di mana beliau hadir.”
Pertimbangan
قَالَ الْمَنْصُورُ حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى: قَالَ الْكُلَيْنِيُّ: «كُلُّ مَا كَانَ فِي كِتَابِي عِدَّةٌ مِنْ أَصْحَابِنَا، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عِيسَى، فَهُمْ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، وَعَلِيُّ بْنُ مُوسَى الْكُمَيْذَانِيُّ، وَدَاوُدُ بْنُ كُورَةَ، وَأَحْمَدُ بْنُ إِدْرِيسَ، وَعَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ هَاشِمٍ»، ذَكَرَهُ النَّجَاشِيُّ [ت450ه][3].
Terjemahan:
Mansur 
berkata: Kulaini berkata: “Setiap kali dalam kitabku disebut ‘sejumlah sahabat kami dari Ahmad bin Muhammad bin Isa’, maka mereka adalah Muhammad bin Yahya, Ali bin Musa al-Kumaidani, Dawud bin Kurah, Ahmad bin Idris, dan Ali bin Ibrahim bin Hashim.” An-Najasyi [w. 450 H] telah menyebutkan hal ini.
Penguat
وَرَوَى مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ النُّعْمَانِيُّ [ت360ه] فِي «الْغَيْبَةِ»[4]، قَالَ: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عُقْدَةٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَزْدِيِّ فِي شَوَّالِ سَنَةِ إِحْدَى وَثَمَانِينَ وَمِائَتَيْنِ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ سَعِيدٍ الطَّوِيلِ، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ سَيْرٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ بَكْرٍ الْوَاسِطِيِّ، عَنِ الْفُضَيْلِ، عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ -فَذَكَرَ مِثْلَهُ سَوَاءً.
Terjemahan:
Selain itu, Muhammad bin Ibrahim an-Nu’mani [w. 360 H] meriwayatkan dalam kitab al-Ghaybah, dia mengatakan: Ahmad bin Muhammad bin Sa‘id bin Abdurrahman bin Uqdah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Salim bin Abdurrahman al-Azdi meriwayatkan kepada kami pada bulan Syawwal tahun 281 H, dia berkata: Utsman bin Sa’id Tawil meriwayatkan kepada kami, dari Ahmad bin Sair, dari Musa bin Bakar al-Wasiti, dari Fudhail, dari Abu Abdullah (Ja’far bin Muhammad as-Shadiq) , dia kemudian menyebutkan hadis yang mirip tanpa adanya perbedaan.
