Kamis, 11 September 2025 / 18 Rabiul Awal 1447 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 16. Klik di sini untuk membaca. Surat baru: Sebuah Surat yang Sangat Bermanfaat dari Yang Terhormat yang Berisi Tiga Puluh Wasiat Akhlak. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Sebuah ucapan dari Yang Mulia tentang mereka yang saat ini tidak menghargainya dan mengejek seruannya kepada Mahdi. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading
Pelajaran
 
Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sesuai dengan perintah-Nya.
Hadis-Hadis Sahih dari Ahlul Bait Tentangnya

Hadis No. 4

Bumi tidak pernah tanpa seorang Imam yang mengembalikan apa yang mereka tambahkan dan menyempurnakan apa yang mereka kurangi.

رَوَى مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْكُلَيْنِيُّ [ت329ه‍] فِي «الْكَافِي»[1]، قَالَ: حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عُمَيْرٍ، عَنْ مَنْصُورِ بْنِ يُونُسَ وَسَعْدَانَ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَمَّارٍ، عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ -يَعْنِي جَعْفَرَ بْنَ مُحَمَّدٍ الصَّادِقَ- عَلَيْهِ السَّلَامُ قَالَ: سَمِعْتُهُ يَقُولُ:

إِنَّ الْأَرْضَ لَا تَخْلُو إِلَّا وَفِيهَا إِمَامٌ كَيْمَا إِنْ زَادَ الْمُؤْمِنُونَ شَيْئًا رَدَّهُمْ، وَإِنْ نَقَصُوا شَيْئًا أَتَمَّهُ لَهُمْ.

Terjemahan:

Muhammad bin Ya‘qub al-Kulaini [w. 329 H] meriwayatkan dalam kitab al-Kafi, (dengan redaksi sebagai bentuk) dia berkata: Ali bin Ibrahim meriwayatkan kepadaku, dari ayahnya, dari Muhammad bin Abi Umair, dari Mansur bin Yunus dan Sa‘dan bin Muslim, dari Ishaq bin Ammar yang berkata: Aku mendengar Abu Abdullah, yaitu Ja‘far bin Muhammad as-Shadiq (Alaihis Salam) berkata:

Sesungguhnya, bumi tidak pernah tanpa seorang Imam di atasnya, yang jika orang-orang yang beriman menambahkan sesuatu, beliau mengembalikannya, dan jika mereka mengurangi sesuatu, beliau menyempurnakannya untuk mereka.

Penguat No. 1

وَرَوَى مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ الصَّفَّارُ [ت290ه‍] فِي «بَصَائِرِ الدَّرَجَاتِ»[2]، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَسْبَاطٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ مَوْلَى طِرْبَالٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَمَّارٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا عَبْدِ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَقُولُ: «إِنَّ الْأَرْضَ لَنْ تَخْلُوَ إِلَّا وَفِيهَا عَالِمٌ كُلَّمَا زَادَ الْمُؤْمِنُونَ شَيْئًا رَدَّهُمْ إِلَى الْحَقِّ وَإِنْ نَقَصُوا شَيْئًا أَتَمَّهُ لَهُمْ».

Terjemahan:

Selain itu, Muhammad bin Hasan as-Saffar [w. 290 H] meriwayatkan dalam kitab Basa’ir al-Darajat, dia berkata: Ahmad bin Muhammad meriwayatkan kepada kami, dari Husain bin Sa‘id, dari Ali bin Asbat, dari Sulaiman yang merupakan mantan budak Tirbal, dari Ishaq bin Ammar yang berkata: Aku mendengar Abu Abdullah (Ja‘far bin Muhammad as-Shadiq) (Alaihis Salam) berkata: “Sesungguhnya, bumi tidak pernah tanpa seorang ulama di atasnya, yang setiap kali orang-orang yang beriman menambahkan sesuatu, beliau mengembalikannya kepada kebenaran, dan jika mereka mengurangi sesuatu, beliau menyempurnakannya untuk mereka.”

Penguat No. 2

وَرَوَى مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ الصَّفَّارُ [ت290ه‍] فِي «بَصَائِرِ الدَّرَجَاتِ»[3]، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَجَّالِ، عَنْ ثَعْلَبَةَ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَمَّارٍ قَالَ: قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ: «إِنَّ الْأَرْضَ لَا تَخْلُو مِنْ أَنْ يَكُونَ فِيهَا مَنْ يَعْلَمُ الزِّيَادَةَ وَالنُّقْصَانَ، فَإِذَا جَاءَ الْمُسْلِمُونَ بِزِيَادَةٍ طَرَحَهَا وَإِذَا جَاؤُوا بِالنُّقْصَانِ أَكْمَلَهُ لَهُمْ، وَلَوْلَا ذَلِكَ لَاخْتَلَطَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَمْرُهُمْ».

Terjemahan:

Selain itu, Muhammad bin Hasan as-Saffar [w. 290 H] meriwayatkan dalam kitab Basa’ir al-Darajat, dia berkata: Muhammad bin Abdul Jabbar meriwayatkan kepada kami, dari Abdullah bin al-Hajjal, dari Tha‘labah, dari Ishaq bin Ammar yang berkata: Abu Abdullah (Ja‘far bin Muhammad as-Shadiq) (Alaihis Salam) berkata: “Sesungguhnya, bumi tidak pernah tanpa seseorang di atasnya yang mengetahui penambahan dan ketidaksempurnaan, sehingga setiap kali umat muslim menambahkan sesuatu, beliau menolaknya, dan setiap kali mereka mengurangi sesuatu, beliau menyempurnakannya untuk mereka. Dan jika tidak demikian, urusan umat muslim akan bercampur bagi mereka.”

Penguat No. 3

وَرَوَى مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ بَابَوَيْهِ [ت381ه‍] فِي «عِلَلِ الشَّرَائِعِ»[4]، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْحَسَنِ رَحِمَهُ اللَّهُ قَالَ: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ أَبَانٍ، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَسْبَاطٍ، عَنْ سُلَيْمٍ مَوْلَى طِرْبَالٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَمَّارٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا عَبْدِ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَقُولُ: «إِنَّ الْأَرْضَ لَنْ تَخْلُوَ إِلَّا وَفِيهَا عَالِمٌ، كُلَّمَا زَادَ الْمُؤْمِنُونَ شَيْئًا رَدَّهُمْ وَإِذَا أَنْقَصُوا أَكْمَلَهُ لَهُمْ، فَقَالَ: خُذُوهُ كَامِلًا، وَلَوْلَا ذَلِكَ لَالْتَبَسَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أُمُورُهُمْ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ».

Terjemahan:

Selain itu, Muhammad bin Ali bin Babawayh [w. 381 H] meriwayatkan dalam kitab Ilal al-Shara’i‘, dia berkata: Muhammad bin Hasan (semoga Allah memberikan rahmat kepadanya) meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Husain bin Hasan bin Aban meriwayatkan kepada kami, dari Husain bin Sa‘id, dari Ali bin Asbat, dari Sulaim yang merupakan mantan budak Tirbal, dari Ishaq bin Ammar yang berkata: Aku mendengar Abu Abdullah (Ja‘far bin Muhammad as-Shadiq) (Alaihis Salam) berkata: “Sesungguhnya, bumi tidak pernah tanpa seorang ulama di atasnya, yang setiap kali orang-orang yang beriman menambahkan sesuatu, beliau mengembalikannya, dan setiap kali mereka mengurangi sesuatu, beliau menyempurnakannya untuk mereka, lalu beliau berkata: ‘Ambillah ia dalam keadaan sempurna.’ Dan jika tidak demikian, urusan orang-orang yang beriman akan menjadi meragukan bagi mereka, dan mereka tidak dapat membedakan kebenaran dari kebatilan.”

Penguat No. 4

وَرَوَى مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ بَابَوَيْهِ [ت381ه‍] فِي «عِلَلِ الشَّرَائِعِ»[5]، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي رَحِمَهُ اللَّهُ قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي عِمْرَانَ الْهَمْدَانِيِّ، عَنْ يُونُسَ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَمَّارٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ -يَعْنِي مُحَمَّدَ بْنَ عَلِيٍّ الْبَاقِرَ- عَلَيْهِ السَّلَامُ قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَدَعِ الْأَرْضَ إِلَّا وَفِيهَا عَالِمٌ يَعْلَمُ الزِّيَادَةَ وَالنُّقْصَانَ مِنْ دِينِ اللَّهِ تَعَالَى، فَإِذَا زَادَ الْمُؤْمِنُونَ شَيْئًا رَدَّهُمْ وَإِذَا نَقَصُوا أَكْمَلَهُ، وَلَوْلَا ذَلِكَ لَالْتَبَسَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ أَمْرُهُمْ».

Terjemahan:

Selain itu, Muhammad bin Ali bin Babawayh [w. 381 H] meriwayatkan dalam kitab Ilal al-Shara’i‘, dia berkata: Ayahku (semoga Allah memberikan rahmat kepadanya) meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Ali bin Ibrahim meriwayatkan kepada kami, dari ayahnya, dari Yahya bin Abi Imran al-Hamdani, dari Yunus, dari Ishaq bin Ammar, dari Muhammad bin Muslim, dari Abu Ja‘far, yaitu Muhammad bin Ali al-Baqir (Alaihis Salam) yang berkata: “Sesungguhnya, Allah tidak membiarkan bumi, kecuali ada seorang ulama di atasnya yang mengetahui penambahan dan ketidaksempurnaan dalam agama Allah, sehingga setiap kali orang-orang yang beriman menambahkan sesuatu, beliau mengembalikannya, dan setiap kali mereka mengurangi sesuatu, beliau menyempurnakannya. Dan jika tidak demikian, urusan umat muslim akan menjadi meragukan bagi mereka.”

↑[1] . Al-Kafi oleh al-Kulayni, vol. 1, hal. 178
↑[2] . Basa’ir al-Darajat oleh al-Saffar, hal. 352
↑[3] . Basa’ir al-Darajat oleh al-Saffar, hal. 351
↑[4] . Ilal al-Shara’i‘ oleh Ibnu Babawayh, vol. 1, hal. 200
↑[5] . Ilal al-Shara’i‘ oleh Ibnu Babawayh, vol. 1, hal. 201
Bagikan
Bagikan konten ini dengan teman-teman Anda untuk membantu menyebarkan pengetahuan; memberi tahu orang lain tentang pengetahuan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih.
Email
Telegram
Facebook
Twitter
Anda juga bisa membaca konten ini dalam bahasa berikut ini:
Jika Anda fasih dalam bahasa lain, terjemahkan konten ini ke bahasa tersebut dan kirimkan terjemahan Anda kepada kami untuk diterbitkan di situs web. [Formulir Terjemahan]