Sabtu, 20 September 2025 / 27 Rabiul Awal 1447 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 16. Klik di sini untuk membaca. Surat baru: Sebuah Surat yang Sangat Bermanfaat dari Yang Terhormat yang Berisi Tiga Puluh Wasiat Akhlak. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Sebuah ucapan dari Yang Mulia tentang mereka yang saat ini tidak menghargainya dan mengejek seruannya kepada Mahdi. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading
Pelajaran
 
Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sesuai dengan perintah-Nya.
Hadis-Hadis Sahih dari Ahlul Bait Tentangnya

Hadis No. 32

Hujjah tidak terpisah dari manusia.

رَوَى مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ الْكُلَيْنِيُّ [ت329ه‍] فِي «الْكَافِي»[1]، قَالَ: حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنِ الْبَرْقِيِّ، عَنْ خَلَفِ بْنِ حَمَّادٍ، عَنْ أَبَانِ بْنِ تَغْلِبَ، قَالَ: قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ -يَعْنِي جَعْفَرَ بْنَ مُحَمَّدٍ الصَّادِقَ- عَلَيْهِ السَّلَامُ:

الْحُجَّةُ قَبْلَ الْخَلْقِ وَمَعَ الْخَلْقِ وَبَعْدَ الْخَلْقِ.

Terjemahan:

Muhammad bin Ya’qub al-Kulaini [w. 329 H] meriwayatkan dalam kitab al-Kafi (dengan redaksi sebagai berikut), dia berkata: Muhammad bin Yahya meriwayatkan kepadaku, dari Ahmad bin Muhammad, dari al-Barqi, dari Khalaf bin Hammad, dari Aban bin Taghlib yang berkata: Abu Abdullah, yaitu Ja’far bin Muhammad as-Shadiq (Alaihis Salam) berkata:

Hujjah ada sebelum manusia, bersama manusia, dan setelah manusia.

Penguat No. 1

وَرَوَى عَلِيُّ بْنُ بَابَوَيْهِ [ت329ه‍] فِي «الْإِمَامَةِ وَالتَّبْصِرَةِ»[2]، عَنْ سَعْدٍ، عَنِ النَّهْدِيِّ -يَعْنِي الْهَيْثَمَ بْنَ أَبِي مَسْرُوقٍ-، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ خَالِدٍ الْبَرْقِيِّ، عَنْ خَلَفِ بْنِ حَمَّادٍ، عَنْ أَبَانِ بْنِ تَغْلِبَ، قَالَ: قَالَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ -فَذَكَرَ مِثْلَهُ سَوَاءً.

Terjemahan:

Selain itu, Ali bin Babawayh [w. 329 H] meriwayatkan dalam kitab al-Imamah wa al-Tabshirah, dari Sa’d, dari Nahdi, yaitu Haitsam bin Abi Masruq, dari Muhammad bin Khalid al-Barqi, dari Khalaf bin Hammad, dari Aban bin Taghlib yang berkata: Abu Abdullah (Ja’far bin Muhammad as-Shadiq) (Alaihis Salam) berkata, kemudian dia menyebutkan hadis yang sama tanpa perbedaan.

Pertimbangan

قَالَ الْمَنْصُورُ حَفِظَهُ اللَّهُ تَعَالَى: مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ الْبَرْقِيِّ رَجُلٌ مَعْرُوفٌ بِالْعِلْمِ وَالْأَدَبِ، وَثَّقَهُ الطُّوسِيُّ فِي رِجَالِهِ[3]، وَوَصَفَهُ النَّجَاشِيُّ بِأَنَّهُ كَانَ حَسَنَ الْمَعْرِفَةِ بِالْأَخْبَارِ وَعُلُومِ الْعَرَبِ إِلَّا أَنَّهُ كَانَ ضَعِيفًا فِي الْحَدِيثِ[4]، وَقَالَ الْحِلِّيُّ: «الْإِعْتِمَادُ عِنْدِي عَلَى قَوْلِ الشَّيْخِ أَبِي جَعْفَرٍ الطُّوسِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مِنْ تَعْدِيلِهِ»[5]، وَهَذَا مَذْهَبُ جُمْهُورِ الشِّيعَةِ، وَلِذَلِكَ أَلْحَقْتُ حَدِيثَهُ بِالصَّحِيحِ، وَلَمْ يَنْفَرِدْ بِهِ، بَلْ تَابَعَهُ أَحْمَدُ بْنُ هِلَالٍ:

Terjemahan:

Mansur (Hafizhahullah Ta‘ala) berkata: Muhammad bin Khalid al-Barqi adalah seorang lelaki yang dikenal dengan ilmu dan adab. At-Tusi menilainya terpercaya dan an-Najasyi menggambarkannya sebagai orang yang memiliki pengetahuan baik tentang berita-berita dan ilmu Arab namun lemah dalam hadis. Al-Hilli berkata: “Aku mengikuti pendapat Syaikh Abu Ja’far at-Tusi (semoga Allah ridha kepadanya) yang menilainya adil.” Dan ini adalah kepercayaan mayoritas Syiah. Dan oleh karena itu, saya memasukkan hadisnya ke dalam kategori sahih. Dan dia tidak sendirian dalam meriwayatkannya; melainkan, Ahmad bin Hilal juga meriwayatkannya bersamanya:

Penguat No. 2

رَوَى مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ بَابَوَيْهِ [ت381ه‍] فِي «كَمَالِ الدِّينِ وَتَمَامِ النِّعْمَةِ»[6]، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ الْحِمْيَرِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الزَّيْتُونِيُّ، عَنِ ابْنِ هِلَالٍ، عَنْ خَلَفِ بْنِ حَمَّادٍ، عَنِ ابْنِ مُسْكَانَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ، قَالَ -فَذَكَرَ مِثْلَهُ سَوَاءً.

Terjemahan:

Muhammad bin Ali bin Babawayh [w. 381 H] meriwayatkan dalam kitab Kamal al-Din wa Tamam al-Ni’mah, dia berkata: Ayahku meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Abdullah bin Ja’far al-Himyari meriwayatkan kepada kami, dia berkata: Hasan bin Ali al-Zaituni meriwayatkan kepada kami, dari Ibnu Hilal, dari Khalaf bin Hammad, dari Ibnu Muskan, dari Muhammad bin Muslim, dari Abu Abdullah (Ja’far bin Muhammad as-Shadiq) (Alaihis Salam) yang berkata, kemudian dia menyebutkan hadis yang sama tanpa perbedaan.

↑[1] . Al-Kafi oleh al-Kulaini, vol. 1, hal. 177
↑[2] . Al-Imamah Wa al-Tabsirah oleh Ali bin Babawayh, hal. 135
↑[3] . Rijal al-Tusi, hal. 363
↑[4] . Rijal al-Najashi, hal. 335
↑[5] . Khulasah al-Aqwal oleh Ibnu al-Mutahhar al-Hilli, hal. 237
↑[6] . Kamal al-Din Wa Tamam al-Ni‘mah oleh Ibnu Babawayh, hal. 232
Bagikan
Bagikan konten ini dengan teman-teman Anda untuk membantu menyebarkan pengetahuan; memberi tahu orang lain tentang pengetahuan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih.
Email
Telegram
Facebook
Twitter
Anda juga bisa membaca konten ini dalam bahasa berikut ini:
Jika Anda fasih dalam bahasa lain, terjemahkan konten ini ke bahasa tersebut dan kirimkan terjemahan Anda kepada kami untuk diterbitkan di situs web. [Formulir Terjemahan]