Kamis, 11 September 2025 / 18 Rabiul Awal 1447 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 16. Klik di sini untuk membaca. Surat baru: Sebuah Surat yang Sangat Bermanfaat dari Yang Terhormat yang Berisi Tiga Puluh Wasiat Akhlak. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Sebuah ucapan dari Yang Mulia tentang mereka yang saat ini tidak menghargainya dan mengejek seruannya kepada Mahdi. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading
Pelajaran
 
Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sesuai dengan perintah-Nya.
Ayat-Ayat Al Qur’an Tentangnya

Ayat No. 22

“Tidak ada satu generasi pun yang kosong dari lidah yang berbicara kebenaran untuk Ibrahim (Alaihis Salam). Dan dia adalah seorang ulama dari keturunannya yang mengingatkan dan menjelaskan ajarannya.”

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حِكَايَةً عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ:

﴿وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ[1]

Terjemahan:

Allah Ta’ala telah berfirman, mengutip dari Ibrahim (Alaihis Salam):

Dan jadikanlah untukku lidah yang berbicara kebenaran di antara orang-orang yang akan datang.

Pertimbangan

1 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْهَرَوِيُّ، قَالَ: سَأَلْتُ الْمَنْصُورَ عَنْ دُعَاءِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: ﴿وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ، فَقَالَ: مَا يَقُولُ هَؤُلَاءِ؟ قُلْتُ: يَقُولُونَ أَنَّهُ ثَنَاءٌ حَسَنٌ، فَقَالَ: لَيْسَ كَمَا يَقُولُونَ، إِنَّمَا لِسَانُ الْمَرْئِ فِي النَّاسِ مَنْ يَنْطِقُ عَنْهُ، فَإِذَا كَانَ صَادِقًا فَهُوَ لِسَانُ صِدْقٍ لَهُ فِيهِمْ، ﴿فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا[2]؟! ثُمَّ قَالَ: لَا يَخْلُو قَرْنٌ مِنْ لِسَانِ صِدْقٍ لِإِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَهُوَ عَالِمٌ مِنْ ذُرِّيَّتِهِ يَذْكُرُ مِلَّتَهُ وَيُبَيِّنُهَا حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ.

Terjemahan:

Muhammad bin Abdurrahman al-Harawi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku bertanya kepada Mansur tentang doa Ibrahim (Alaihis Salam), yaitu: “Dan jadikanlah untukku lidah yang berbicara kebenaran di antara orang-orang yang akan datang.” Maka beliau berkata: “Apa yang mereka katakan?” Aku berkata: “Mereka mengatakan bahwa yang dimaksud adalah nama yang baik.” Beliau berkata: “Tidak seperti yang mereka katakan. Lidah seseorang di antara manusia adalah seseorang yang berbicara atas namanya; jika dia jujur, dia adalah lidah yang berbicara kebenaran bagi orang tersebut di antara mereka. ‘Maka mengapa dengan kaum ini, yang hampir tidak memahami pembicaraan apa pun?!’” Kemudian beliau berkata: “Tidak ada satu generasi pun yang kosong dari lidah yang berbicara kebenaran untuk Ibrahim (Alaihis Salam). Dan dia adalah seorang ulama dari keturunannya yang mengingatkan dan menjelaskan ajarannya hingga datang Hari Kiamat.”

2 . أَخْبَرَنَا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ عَبْدِ الْقَيُّومِ الْبَلْخِيُّ، قَالَ: قُلْتُ لِلْمَنْصُورِ: لَا نَدْرِي مَا أَرَادَ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِقَوْلِهِ: ﴿وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ، فَقَالَ: أَلَيْسَ اللِّسَانُ عِنْدَكُمْ مَا يَنْطِقُ؟! قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: فَإِنَّهُ نَاطِقٌ مِنْ ذُرِّيَّتِهِ يَنْطِقُ عَنْهُ فَيَصْدُقُ، وَذَلِكَ كَقَوْلِ أَحَدِكُمْ: «لِسَانِي فِيكُمْ فُلَانٌ»، إِذَا كَانَ يَنْطِقُ عَنْهُ وَهُوَ صَادِقٌ، فَسَأَلَ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لَهُ فِي كُلِّ قَرْنٍ مِنَ الْآخِرِينَ مَنْ يُعَلِّمُهُمْ سُنَّتَهُ خَالِصَةً، فَأُوتِيَ مَا سَأَلَ، وَهُوَ لِسَانُ صِدْقٍ لَهُ فِي الْآخِرِينَ.

Terjemahan:

Abdussalam bin Abdul Qayyum al-Balkhi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku berkata kepada Mansur: “Kami tidak mengetahui apa yang dimaksud Ibrahim (Alaihis Salam) dari ucapannya ini: ‘Dan jadikanlah untukku lidah yang berbicara kebenaran di antara orang-orang yang akan datang.’” Maka beliau berkata: “Menurut kalian, apakah lidah bukan sesuatu yang berbicara?!” Aku berkata: “Benar.” Beliau berkata: “Maka yang dimaksud oleh beliau adalah pembicara dari keturunannya yang berbicara atas namanya; lalu dia berkata dengan jujur. Dan ini seperti ucapan salah seorang dari kalian yang mengatakan: ‘Lidahku di antara kalian adalah si fulan’, setiap kali dia berbicara benar atas namanya. Maka Ibrahim (Alaihis Salam) memohon agar Allah menjadikan seseorang untuknya pada setiap generasi keturunannya yang akan mengajarkan ajarannya kepada mereka, bebas dari segala penyimpangan. Maka apa yang dia mohonkan telah dikabulkan untuknya, dan dia adalah lidah yang berbicara kebenaran bagi Ibrahim (Alaihis Salam) di antara keturunannya.

↑[1] . Asy-Syu‘ara’/ 84
↑[2] . An-Nisa’/ 78
Bagikan
Bagikan konten ini dengan teman-teman Anda untuk membantu menyebarkan pengetahuan; memberi tahu orang lain tentang pengetahuan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih.
Email
Telegram
Facebook
Twitter
Anda juga bisa membaca konten ini dalam bahasa berikut ini:
Jika Anda fasih dalam bahasa lain, terjemahkan konten ini ke bahasa tersebut dan kirimkan terjemahan Anda kepada kami untuk diterbitkan di situs web. [Formulir Terjemahan]