Ayat No. 22
“Tidak ada satu generasi pun yang kosong dari lidah yang berbicara kebenaran untuk Ibrahim
. Dan dia adalah seorang ulama dari keturunannya yang mengingatkan dan menjelaskan ajarannya.”
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حِكَايَةً عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ:
﴿وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ﴾[1]
Terjemahan:
Allah Ta’ala telah berfirman, mengutip dari Ibrahim :
Dan jadikanlah untukku lidah yang berbicara kebenaran di antara orang-orang yang akan datang.
Pertimbangan
1 . أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْهَرَوِيُّ، قَالَ: سَأَلْتُ الْمَنْصُورَ عَنْ دُعَاءِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: ﴿وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ﴾، فَقَالَ: مَا يَقُولُ هَؤُلَاءِ؟ قُلْتُ: يَقُولُونَ أَنَّهُ ثَنَاءٌ حَسَنٌ، فَقَالَ: لَيْسَ كَمَا يَقُولُونَ، إِنَّمَا لِسَانُ الْمَرْئِ فِي النَّاسِ مَنْ يَنْطِقُ عَنْهُ، فَإِذَا كَانَ صَادِقًا فَهُوَ لِسَانُ صِدْقٍ لَهُ فِيهِمْ، ﴿فَمَالِ هَؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا﴾[2]؟! ثُمَّ قَالَ: لَا يَخْلُو قَرْنٌ مِنْ لِسَانِ صِدْقٍ لِإِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَهُوَ عَالِمٌ مِنْ ذُرِّيَّتِهِ يَذْكُرُ مِلَّتَهُ وَيُبَيِّنُهَا حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ.
Terjemahan:
Muhammad bin Abdurrahman al-Harawi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku bertanya kepada Mansur tentang doa Ibrahim , yaitu: “Dan jadikanlah untukku lidah yang berbicara kebenaran di antara orang-orang yang akan datang.” Maka beliau berkata: “Apa yang mereka katakan?” Aku berkata: “Mereka mengatakan bahwa yang dimaksud adalah nama yang baik.” Beliau berkata: “Tidak seperti yang mereka katakan. Lidah seseorang di antara manusia adalah seseorang yang berbicara atas namanya; jika dia jujur, dia adalah lidah yang berbicara kebenaran bagi orang tersebut di antara mereka. ‘Maka mengapa dengan kaum ini, yang hampir tidak memahami pembicaraan apa pun?!’” Kemudian beliau berkata: “Tidak ada satu generasi pun yang kosong dari lidah yang berbicara kebenaran untuk Ibrahim
. Dan dia adalah seorang ulama dari keturunannya yang mengingatkan dan menjelaskan ajarannya hingga datang Hari Kiamat.”
2 . أَخْبَرَنَا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ عَبْدِ الْقَيُّومِ الْبَلْخِيُّ، قَالَ: قُلْتُ لِلْمَنْصُورِ: لَا نَدْرِي مَا أَرَادَ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِقَوْلِهِ: ﴿وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ﴾، فَقَالَ: أَلَيْسَ اللِّسَانُ عِنْدَكُمْ مَا يَنْطِقُ؟! قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: فَإِنَّهُ نَاطِقٌ مِنْ ذُرِّيَّتِهِ يَنْطِقُ عَنْهُ فَيَصْدُقُ، وَذَلِكَ كَقَوْلِ أَحَدِكُمْ: «لِسَانِي فِيكُمْ فُلَانٌ»، إِذَا كَانَ يَنْطِقُ عَنْهُ وَهُوَ صَادِقٌ، فَسَأَلَ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لَهُ فِي كُلِّ قَرْنٍ مِنَ الْآخِرِينَ مَنْ يُعَلِّمُهُمْ سُنَّتَهُ خَالِصَةً، فَأُوتِيَ مَا سَأَلَ، وَهُوَ لِسَانُ صِدْقٍ لَهُ فِي الْآخِرِينَ.
Terjemahan:
Abdussalam bin Abdul Qayyum al-Balkhi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku berkata kepada Mansur: “Kami tidak mengetahui apa yang dimaksud Ibrahim dari ucapannya ini: ‘Dan jadikanlah untukku lidah yang berbicara kebenaran di antara orang-orang yang akan datang.’” Maka beliau berkata: “Menurut kalian, apakah lidah bukan sesuatu yang berbicara?!” Aku berkata: “Benar.” Beliau berkata: “Maka yang dimaksud oleh beliau adalah pembicara dari keturunannya yang berbicara atas namanya; lalu dia berkata dengan jujur. Dan ini seperti ucapan salah seorang dari kalian yang mengatakan: ‘Lidahku di antara kalian adalah si fulan’, setiap kali dia berbicara benar atas namanya. Maka Ibrahim
memohon agar Allah menjadikan seseorang untuknya pada setiap generasi keturunannya yang akan mengajarkan ajarannya kepada mereka, bebas dari segala penyimpangan. Maka apa yang dia mohonkan telah dikabulkan untuknya, dan dia adalah lidah yang berbicara kebenaran bagi Ibrahim
di antara keturunannya.