Sabtu, 20 September 2025 / 27 Rabiul Awal 1447 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 16. Klik di sini untuk membaca. Surat baru: Sebuah Surat yang Sangat Bermanfaat dari Yang Terhormat yang Berisi Tiga Puluh Wasiat Akhlak. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Sebuah ucapan dari Yang Mulia tentang mereka yang saat ini tidak menghargainya dan mengejek seruannya kepada Mahdi. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading
Pelajaran
 
Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sesuai dengan perintah-Nya.
Ayat-Ayat Al Qur’an Tentangnya

Ayat No. 17

“Sesungguhnya, terdapat dua saksi di antara Nabi dan umatnya: Kitab Allah dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab. Dan dia adalah khalifah Allah di antara mereka setelah Nabi.”

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى:

﴿وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ مُرْسَلًا ۚ قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ[1]

Terjemahan:

Allah Ta’ala telah berfirman:

Dan orang-orang yang kafir berkata: “Engkau bukanlah seorang Nabi.” Katakanlah: “Cukuplah Allah dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab sebagai saksi antara aku dan kalian.”

Pertimbangan

1 . أَخْبَرَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْخَتْلَانِيُّ، قَالَ: سَأَلْتُ الْمَنْصُورَ عَنْ قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى: ﴿وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ مُرْسَلًا ۚ قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ، فَقَالَ: شَهَادَةُ اللَّهِ كِتَابُهُ، وَإِنَّ بَيْنَ الرَّسُولِ وَأُمَّتِهِ شَهِيدَيْنِ: كِتَابَ اللَّهِ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ، وَهُوَ خَلِيفَةُ اللَّهِ فِيهِمْ بَعْدَ الرَّسُولِ، وَلَا تَعْدِمُهُمَا أُمَّتُهُ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ، قُلْتُ: جَعَلَنِيَ اللَّهُ فِدَاكَ، فَقَدْ أَظْهَرْتَ لِي مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَا يُخْفُونَهُ، قَالَ: لَا يُخْفُونَهُ، وَلَكِنْ لَا يَتَدَبَّرُونَهُ، أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا! فَأَخَذَنِي الْبُكَاءُ، فَقَالَ: مَا لَكَ؟! قُلْتُ: آسَفُ عَلَى النَّاسِ، فَإِنَّهُمْ لَمْ يَسْمَعُوا قَوْلَكَ، وَإِنَّهُ الْحِكْمَةُ وَفَصْلُ الْخِطَابِ، وَلَوْ سَمِعُوهُ لَاهْتَدَوْا، فَقَالَ: لَا تَأْسَفْ عَلَيْهِمْ، ﴿وَلَوْ عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ ۖ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ[2].

Terjemahan:

Yunus bin Abdullah al-Khatlani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Aku bertanya kepada Mansur tentang firman Allah Ta’ala: “Dan orang-orang yang kafir berkata: ‘Engkau bukanlah seorang Nabi.’ Katakanlah: ‘Cukuplah Allah dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab sebagai saksi antara aku dan kalian.’” Maka beliau berkata: “Kesaksian Allah adalah Kitab-Nya. Dan sesungguhnya, terdapat dua saksi di antara Nabi dan umatnya: Kitab Allah dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab. Dan dia adalah khalifah Allah di antara mereka setelah Nabi. Dan umatnya tidak akan pernah lepas dari keduanya hingga datang Hari Kiamat.” Aku berkata: “Semoga Allah menjadikan aku tebusan untukmu; karena engkau telah menjelaskan kepadaku sesuatu dari Kitab Allah yang mereka sembunyikan.” Beliau berkata: “Mereka tidak menyembunyikannya, tetapi mereka tidak merenungkannya atau hati mereka telah terkunci[3]!” Saat itu aku mulai menangis. Maka beliau berkata: “Apa yang terjadi padamu?!” Aku berkata: “Aku merasa kasihan kepada manusia; karena mereka tidak mendengar perkataanmu, padahal itu adalah hikmah dan menyelesaikan perselisihan. Dan jika mereka mendengarnya, niscaya mereka akan mendapat petunjuk.” Maka beliau berkata: “Janganlah engkau merasa kasihan kepada mereka. ‘Sekiranya Allah menemukan adanya kebaikan pada mereka, pasti Dia akan menjadikan mereka mendengar. Dan kalaupun Dia menjadikan mereka mendengar, niscaya mereka akan berpaling, sedang mereka memalingkan diri.’

2 . أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْقَاسِمِ وَوَلِيدُ بْنُ مَحْمُودٍ وَصَالِحُ بْنُ مُحَمَّدٍ وَغَيْرُهُمْ، قَالُوا: كُنَّا جَمَاعَةً عِنْدَ الْمَنْصُورِ، فَأَقْبَلَ عَلَيْنَا وَقَالَ: إِنَّ لِلَّهِ عَلَى النَّاسِ شَهِيدَيْنِ: كِتَابَ اللَّهِ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ، وَلَا يَكْفِيهِمْ أَحَدُهُمَا دُونَ الْآخَرِ، وَهَذَا قَوْلُ اللَّهِ: ﴿قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ، ثُمَّ نَظَرَ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ: اللَّهُمَّ هَلْ بَيَّنْتُ؟! فَدَاخَلَنَا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ مَا شَاءَ اللَّهُ لَمَّا قَالَ هَذَا، ثُمَّ رَجَعَ إِلَيْنَا وَقَالَ: إِنَّ الْأَرْضَ لَا تَخْلُو مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ، لِيَكُونَا شَهِيدَيْنِ بَيْنَ الرَّسُولِ وَأُمَّتِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ رَجُلٌ مِنْ عِتْرَةِ الرَّسُولِ أَهْلِ بَيْتِهِ، وَهَذَا قَوْلُهُ: «إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمُ الثَّقَلَيْنِ: كِتَابَ اللَّهِ وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْتِي، إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِي، وَإِنَّهُمَا لَنْ يَفْتَرِقَا حَتَّى يَرِدَا عَلَيَّ الْحَوْضَ»، ثُمَّ نَظَرَ إِلَى السَّمَاءِ نَظْرَةً أُخْرَى فَقَالَ: اللَّهُمَّ هَلْ وَفَّيْتُ؟! فَأَخَذْنَا نَرْتَعِدُ مِنْ هَيْبَتِهِ لَمَّا قَالَ هَذَا كَأَنَّهُ لَيْسَ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا!

Terjemahan:

Hasan bin Qasim, Walid bin Mahmoud, Salih bin Muhammad, dan yang lainnya mengabarkan kepada kami, mereka berkata: Kami sedang berkumpul bersama Mansur. Kemudian beliau menghadapkan diri kepada kami dan berkata: “Sesungguhnya, bagi Allah terdapat dua saksi atas manusia: Kitab Allah dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab. Dan tidak satu pun dari keduanya membuat mereka bebas dari kebutuhan terhadap yang lainnya, dan ini adalah firman Allah, di mana Dia telah berfirman: ‘Katakanlah: Cukuplah Allah dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab sebagai saksi antara aku dan kalian.’” Kemudian beliau memandang ke langit dan berkata: “Ya Allah! Apakah aku telah menjelaskannya?!” Maka ketakutan akan Allah pun menyelimuti kami bahwa Allah tahu ketika beliau mengucapkan hal itu. Kemudian beliau kembali kepada kami dan berkata: “Sesungguhnya, bumi tidak pernah kosong dari Kitab Allah dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab, sebagai dua saksi antara Nabi dan umatnya hingga Hari Kiamat. Dan orang yang memiliki ilmu tentang Kitab adalah seorang laki-laki dari Itrah dan Ahlul Bait Nabi, dan inilah sabda beliau: ‘Sesungguhnya, aku meninggalkan dua hal yang berharga di tengah kalian: Kitab Allah dan Itrahku, (yaitu) Ahlul Baitku. Jika kalian berpegang teguh pada keduanya, maka kalian tidak akan pernah tersesat selamanya sepeninggalanku. Dan keduanya tidak akan pernah berpisah hingga keduanya mendatangiku di Telaga.’” Kemudian, sekali lagi beliau memandang ke langit dan berkata: “Ya Allah! Apakah aku telah menyampaikannya secara sempurna?!” Lalu kami mulai gemetar karena kewibawaannya ketika beliau mengucapkan hal ini, seolah-olah beliau tidak berada di dunia ini!

↑[1] . Ar-Ra‘d/ 43
↑[2] . Al-Anfal/ 23
↑[3] . Ini merujuk kepada firman Allah, di mana Dia berfirman: ﴿أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا (Muhammad/ 24); “Tidakkah mereka memikirkan Al-Qur’an, ataukah hati mereka terkunci (sehingga mereka tidak menggunakannya)?!”
Bagikan
Bagikan konten ini dengan teman-teman Anda untuk membantu menyebarkan pengetahuan; memberi tahu orang lain tentang pengetahuan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih.
Email
Telegram
Facebook
Twitter
Anda juga bisa membaca konten ini dalam bahasa berikut ini:
Jika Anda fasih dalam bahasa lain, terjemahkan konten ini ke bahasa tersebut dan kirimkan terjemahan Anda kepada kami untuk diterbitkan di situs web. [Formulir Terjemahan]