Sementara itu, mereka yang tidak percaya terhadap Islam menganggap bahwa Islam tidak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah umat Muslim, yang berarti bahwa umat Muslim telah menegakkan Islam, namun Islam tidak mampu menyelesaikan masalah mereka—bahkan justru menjadi penyebab timbulnya atau memburuknya masalah mereka. Oleh karena itu, tidak ada pilihan kecuali meninggalkan Islam dan beralih ke prinsip-prinsip lain. Karena alasan ini, mereka secara terang-terangan menyerukan pemisahan agama dari kehidupan dunia, menganggap ideologi islam dalam masyarakat sebagai penghalang bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat, serta berupaya mengganti keyakinan dan hukum-hukum Islam dengan keyakinan dan hukum-hukum buatan manusia. Sebaliknya, mereka yang percaya terhadap Islam mengetahui bahwa Islam adalah agama yang sempurna dan membawa kebahagiaan dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah material dan spiritual umat Muslim, dan jika Islam belum menyelesaikan masalah tersebut, hal itu disebabkan karena Islam belum ditegakkan baik secara murni sebagaimana mestinya, atau secara keseluruhan dengan semua bagiannya. Oleh karena itu, mereka tidak memiliki pilihan selain menjadikan terwujudnya Islam secara murni dan keseluruhan sebagai tujuan utama mereka dan mencurahkan segala upaya untuk mencapai hal tersebut, dan inilah makna dari kembali ke Islam.
Keharusan untuk Menegakkan Islam
Tidak diragukan lagi, mereka yang percaya kepada Islam dan meyakini bahwa penegakannya merupakan suatu keharusan untuk memperoleh kebahagiaan dan terbebas dari berbagai masalah adalah benar; sebagaimana Allah Ta‘ala telah memerintahkannya dalam firman-Nya: ﴿أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ﴾; “Bahwa kalian menegakkan agama dan janganlah berpecah belah di dalamnya”, dan: ﴿وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ﴾; “Dan jika mereka telah menegakkan Taurat dan Injil serta apa yang telah diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, mereka akan memakan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.” Namun, sebagaimana telah jelas, penegakan Islam hanya akan mencukupi dan mencapai tujuannya apabila dilakukan dengan dua cara:
1. Menegakkan Islam yang Murni
Penegakan Islam akan menghasilkan kebahagiaan dan pembebasan dari berbagai masalah apabila yang ditegakkan adalah Islam yang murni, mengingat bahwa tidak setiap keyakinan atau hukum yang disandarkan kepada Islam benar-benar merupakan bagian dari Islam. Hal ini karena Islam adalah sebuah realitas eksternal yang berdiri sendiri dan berasal dari kehendak Allah Ta‘ala, dan kehendak Allah Ta‘ala sesuai dengan kesempurnaan-Nya, dan karena itu tidak berhubungan dengan kehendak makhluk lain yang tidak sempurna.