Jum’at, 26 Desember 2025 / 6 Rajab 1447 H
Mansur Hasyimi Khorasani
 Surat baru: Sebuah kutipan dari surat Yang Terhormat untuk salah satu pendamping beliau, di mana beliau menasihatinya dan memperingatkannya agar takut kepada Allah. Klik di sini untuk membaca. Ucapan baru: Dua belas ucapan dari Yang Terhormat terkait fakta bahwa hujjah hanyalah Kitab Allah dan Khalifah-Nya di bumi, bukan pendapat dan bukan pula riwayat. Klik di sini untuk membaca. Pelajaran baru: Pelajaran dari Yang Mulia tentang fakta bahwa bumi tidak pernah kosong dari seorang laki-laki yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang agama, yang telah Allah tunjuk sebagai khalifah, imam, dan pembimbing di atasnya sesuai dengan perintah-Nya; Ayat-ayat Al Qur’an tentangnya; Ayat no. 16. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web. Pertanyaan baru: Bagaimana pandangan Islam terhadap taqlid (mengikuti secara buta)? Klik di sini untuk membaca jawaban. Artikel baru: Artikel “Sebuah ulasan buku Kembali ke Islam karya Mansur Hasyimi Khorasani” ditulis oleh “Sayyed Mohammad Sadeq Javadian” telah terbit. Klik di sini untuk membaca. Kunjungi beranda untuk membaca konten paling penting di situs web.
loading

Profesor tersenyum dan berkata: Tidak, saya tidak bermaksud demikian. Apa yang saya maksud adalah pemerintahan manusia sempurna, seperti pemerintahan lainnya, tidak akan terwujud sampai memperoleh “penerimaan sosial yang luas” dan menjadi “satu-satunya hal yang diinginkan publik”. Jadi, gerakan manusia menuju manusia sempurna bukanlah gerakan fisik; melainkan, merupakan gerakan “budaya”, “sosial”, dan “politik”. Berdasarkan ini, orang-orang harus bergerak menuju manusia sempurna dalam tiga tahap yang berurutan hingga kondisi untuk pemerintahannya terpenuhi seluruhnya[1]:

Tahap pertama adalah tahap mental. Mereka harus percaya bahwa pemerintahan manusia sempurna akan terwujud jika kondisinya terpenuhi. Mereka harus menginginkan pemerintahan Al-Mahdi dari hati mereka dan menolak pemerintahan yang lainnya. Permintaan nyata dan serius untuk pemerintahan Al-Mahdi[2], yang mengharuskan penolakan terhadap pemerintahan lain dengan dasar dan fungsi apa pun, adalah langkah pertama masyarakat menuju tujuan mulia ini.

↑[1] . Sebagaimana telah disebutkan dalam hadis: «يَخْرُجُ أَهْلُ خُرَاسَانَ فِي طَلَبِ الْمَهْدِيِّ (1)، فَيَدْعُونَ لَهُ (2)، وَيَنْصُرُونَهُ (3)» (Al-Fitan oleh ibn Hammad, vol. 1, hal. 302); “Sekelompok orang dari Khorasan memulai pergerakan menuntut Al-Mahdi (1). Kemudian mereka mengajak kepadanya (2) dan membantunya (3).”
↑[2] . «طَلَبِ الْمَهْدِيِّ»; “Menuntut Al-Mahdi” dalam hadis sebelumnya.